Pontianak (Antara Kalbar) - Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan memuji penghematan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang dilakukan Pemerintah Kota Pontianak sudah bagus.

"Pemkot Pontianak sudah melakukan inovasi-inovasi dalam melakukan penghematan APBD dengan menghapuskan pengadaan mobil dinas bagi kepala SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) di lingkungannya," kata anggota TEPPA Oktana Yudha Sakti saat melalukan `roadshow` dengan tema `mendorong partisipasi masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan bersinergi dalam pelaksanaan anggaran belanja pemerintah pusat dan daerah` di Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan kebijakan penghematan hendaknya memang harus dilakukan oleh setiap kepala daerah agar APBD setiap tahunnya menjadi tepat sasaran, dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dia berharap apa yang dilakukan oleh Wali Kota Pontianak Sutarmidji bisa diikuti oleh kepala daerah lainnya, dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, Wali Kota Pontianak menyatakan dengan hadirnya TEPPA dalam mengawasi penggunaan APBD di setiap daerah memang diperlukan, sehingga penyerapan anggaran tidak lagi dilakukan diujung-ujung tahun.

"Seharusnya penyerapan anggaran itu per triwulan sehingga apa yang dibangun juga sesusai dengan apa yang direncanakan," ujarnya.

Menurut dia, perencanaan anggaran hendaknya juga didukung oleh aturan sehingga tidak molor dalam implementasinya.

"Pemkot Pontianak selain melakukan penghematan berbagai anggaran yang dinilai boros juga melakukan transparansi dalam segala hal sehingga apa yang dilakukan masyarakat dengan mudah mengetahuinya," kata Sutarmidji.

Contoh penghematan anggaran yang dilakukan oleh Pemkot Pontianak menurut Sutarmidji, yakni menghapuskan pengadaan mobil dinas untuk kepala SKPD yang bisa menghemat APBD miliaran rupiah.

"Anggaran tersebut kami alihkan misalnya untuk pembangunan gang. Dengan anggaran sebesar Rp2 miliar kami sudah bisa membangun seratus lebih gang menggunakan pondasi beton, dengan sistem Pemkot membantu semen, sementara masyarakat pasirnya," kata Sutarmidji.

(A057/M008)

Pewarta: Andilala

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014