Jakarta (Antara Kalbar) - Rapat Kerja Nasional Muslimat NU di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta pada tanggal 27 Mei-1 Juni mengundang Joko Widodo (Jokowi), Jusuf Kalla, dan Hatta Rajasa.

Meski demikian, Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa dalam penjelasannya kepada pers di Jakarta, Senin, menyebutkan ketiga tokoh itu diundang bukan dalam kapasitas sebagai calon presiden atau wakil presiden.

"Kami menyampaikan undangan ini sejak Maret lalu, sebelum ada penetapan capres-cawapres oleh partai pengusung," katanya.

Khofifah mengatakan Muslimat mengundang Jokowi dalam kapasitasnya sebagai Gubernur DKI. Menurut dia, sudah menjadi kebiasaan Muslimat untuk mengundang gubernur di daerah yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan Muslimat yang berskala nasional.

Sedangkan Jusuf Kalla diundang dalam kapasitas sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia yang akan menyampaikan materi dalam sesi yang sama dengan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin.

Undangan untuk Hatta Rajasa disampaikan ketika yang bersangkutan masih menjabat sebagai Menko Perekonomian.

"Meski sekarang beliau sudah mengundurkan diri, panitia pengarah memutuskan tidak melakukan perubahan karena kerja sama Muslimat dengan Kemenko Perekonomian ditandatangani ketika menterinya Pak Hatta," kata Khofifah.

Menurut Khofifah, selain membahas agenda kerja organisasi, Rakernas juga akan membahas persoalan aktual, di antaranya terkait kekerasan seksual terhadap anak-anak, ketahanan keluarga, dan kepemimpinan nasional.

"Untuk kepemimpinan nasional penekanan kita pada pemimpin, yang bisa formal maupun informal, bukan pada capres. Tidak agenda khusus soal capres-cawapres," katanya.

Rakernas dijadwalkan dibuka Wakil Presiden Boediono pada Rabu (28/5) dan akan dihadiri oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.

Pewarta: Sigit Pinardi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014