London (Antara Kalbar) - Pendapatan klub-klub Liga Primer menembus angka £3 miliar (Rp59 triliun) sepanjang musim 2013-14, kata analis di Deloitte.

Mereka mengatakan angka itu diraih empat tahun setelah melampaui angka £2 miliar, dan pendapatan itu naik berlipat ganda dalam tujuh tahun.

"Sebuah pencapaian yang luar biasa, tapi fenomenal dalam konteks ekonomi yang lebih luas pada periode yang sama," kata Dan Jones, kepala tim olahraga Delloitte.

Ia mengatakan pertempuran antara perusahaan-perusahaan televisi untuk hak Liga Primer adalah kunci untuk menambah pendapatan liga tersebut.

"Masuknya BT Sport ke pasar untuk bersaing dengan BSkyB berperan besar dalam gemuknya pundi-pundi liga, sejak musim 2013-14, setiap pertandingan domestik live menyumbang pemasukan £6,5 juta," Kata Jones, dalam Ulasan Tahunan Keuangan Sepak Bola Delloite.

"Jelas bahwa masuknya BT Sport bukan hanya sekedar ikut-ikutan saja, tapi komitmen yang serius, fokus dan diterapkan dalam jangka panjang."

Ada sinyal-sinyal positif di Liga Primer, dengan pemasukan £2,5 miliar untuk pertama tapi isu-isu tentang gaji dan hutang klub tetap membayangi.

Profit operasional Liga Primer sedikit menurun, dan Deloitte mengatakan klub-klub beroperasi dengan margin yang "setipis silet."

Biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji pemain justru mencapai 71%.

Sedangkan utang bersih klub bertambah £139 juta ke total £2,5 miliar pada musim panas 2013.

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014