Jakarta (Antara Kalbar) Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman mengatakan netralitas dari TNI dan Polri dalam pemilihan umum adalah hal yang mutlak, untuk itu diharapkan partisipasi masyarakat untuk mengawal hal itu.

"Netralitas TNI-Polri itu mutlak," kata Marciano Norman kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

Untuk itu, menurut dia, kenetralan baik TNI maupun Polri dalam Pilpres 2014, juga harus dikawal secara bersama oleh berbagai pihak.

Dengan adanya pengawalan terhadap kemutlakan netralitas tersebut, lanjutnya, maka TNI dan Polri juga akan berjalan pada trek yang telah ditentukan sesuai aturan yang ada.

Ia mengutarakan kekhawatirannya akan berdampak buruk bila masyarakat meragukan kenetralan aparat.

Kepala BIN juga mengemukakan bahwa hingga saat ini iklim dari kampanye Pilpres 2014 dinilai masih cukup kondusif.

Sebagaimana diberitakan, kasus pengerahan Babinsa untuk memenangkan pasangan Prabowo-Hatta masih menyisakan tanda tanya lantaran keterangan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dan KSAD Jenderal TNI Budiman saling bertolak belakang.

Anggota tim hukum kampanye nasional Jokowi-JK, Firman Jaya Daeli di Jakarta, Minggu (8/6), meyakini ada skenario besar pengerahan anggota Babinsa untuk memenangkan pasangan tertentu.

"Karena itu saya percaya dengan apa yang disampaikan KSAD Jenderal Budiman, karena dia patuh pada UU No 34/2004 tentang TNI dan UU Pemilu Presiden bahwa TNI harus netral," kata Firman Jaya Daeli.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014