Jakarta (Antara Kalbar) - Toyota Astra Motor menilai bahwa kebijakanmobil  LGLC (low cost green car) atau mobil ramah lingkungan dengan harga terjangkau,  mampu mengamankan industri dalam negeri, terutama dalam menghadapi pasar bebas ASEAN.

"Saya kira sudah betul bahwa kebijakan LCGC ini adalah inisiatif untuk memperkuat industri dalam negeri. Karena kalau tidak, pasar Indonesia akan dimasuki pasar dari luar negeri," ujar Wakil Presiden Direktur Toyota Astra Motor Suparno Djasmin kepada Antaranews.com di Jakarta.

Dengan membangun industri di dalam negeri, lanjut Suparno, Indonesia mampu menekan masuknya LCGC dari luar sekaligus dapat mengekspornya ke negara lain.

Terlebih, lanjutnya, Kementerian Perindustrian menyatakan bahwa LCGC mampu menghemat penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dibandingkan mobil pada umumnya.

Suparno menambahkan, hal tersebut bukan merupakan kebijakan yang unik, karena dipengaruhi oleh lingkungan global, seperti yang terjadi di beberapa negara, misalnya Jepang dan Thailand.

"Di Jepang sendiri, yang namanya eco-car atau mobil efisien itu diatur dimensinya, tingginya, panjangnya, kemudian 660 cc, terus konsumsi bahan bakarnya, emisinya diatur dan produsennya diberi insentif oleh pemerintah, karena mereka percaya itu menghemat berbagai hal," kata Suparno.

Menurut Suparno, 95 persen pengguna mobil di Indonesia menjadikan mobil untuk kebutuhan mobilitas dan usaha yang memberikan nilai ekonomi, sedangkan penggunaannya sebagai gaya hidup hanya lima persen.

Di tengah sistem transportasi umum yang belum memadai, Suparno mengatakan bahwa LCGC bisa menjadi pilihan bagi masyarakat yang tingkat kesejahteraannya semakin baik.

Menurut dia, kontribusi LCGC di Indonesia masih relatif kecil, yakni 52 ribu unit pada Januari hingga April 2014 dibandingkan seluruh mobil di Indonesia yang jumlahnya mencapai 10 juta unit.

"Kalau dibilang ini bikin macet, data yang ada menunjukkan bahwa kontribusinya masih kecil. Justru dengan menggunakan LCGC, akan terjadi penghematan BBM yang besar," kata Suparno.

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014