London (Antara Kalbar/AFP) - Para penyelidik Inggris mulai memeriksa kotak hitam kedua pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH17 yang ditembak jatuh di atas Ukraina, kata Kementerian Transportasi, Kamis.

Badan Penyelidikan Kecelakaan Udara (AAIB) di Farnborough, baratdaya London, memeriksa perekam data penerbangan yang merekam berbagai informasi dari instrumen dalam pesawat.

Pada Rabu pakar AAIB mengambil "data valid" dari kotak hitam pertama yaitu perekam suara dalam kokpit, yang akan memberikan data percakapan pilot selama berjam-jam.

"Mereka telah mulai memeriksa Perekam Data Penerbangan," kata jurubicara Kementerian Transportasi kepada AFP, Kamis.

"Analisa data akan dilakukan oleh sebuah tim internasional yang dipimpin oleh Belanda."
   
Kotak hitam tersebut --yang dalam kenyataannya berwarna oranye itu-- dikirim ke Farnborough oleh Badan Keamanan Belanda (OVV) yang memimpin tim penyelidikan internasional atas tragedi yang menewaskan 298 penumpang pesawat, 193 diantaranya warga negara Belanda.

Pemberontak pro-Rusia yang menguasai wilayah jatuhnya pesawat menyerahkan kotak-kotak hitam itu ke pejabat Malaysia pada Selasa, menyusul adanya tekanan internasional terkait penanganan puing-puing pesawat serta mayat korban.

OVV mengatakan, Rabu, data dari perekam suara kokpit "telah berhasil diunduh dan berisi data valid penerbangan. Data yang diunduh itu harus dianalisa lebih lanjut dan diselidiki."
   
Jika kotak hitam kedua juga berisi "informasi relevan", data dari kedua kotak hitam itu akan digabungkan, katanya.

OVV berkoordinasi dengan tim penyelidik dari delapan negara, termasuk Rusia.

Pemerintah negara-negara Barat mengatakan bukti-bukti menunjukkan bahwa pesawat Boeing 777 itu telah ditembak jatuh dengan rudal oleh pemberontak pro-Rusia.

(SYS/S. Haryati)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014