Sambas (Antara Kalbar) - Antrean panjang hingga puluhan meter mewarnai angkutan penyeberangan feri menggunakan Kapal Motor Pelayaran Lemuru di Dermaga Tanjung Harapan-Teluk Kalong, Kecamatan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas, Rabu.

"Butuh dua hingga tiga jam baru bisa menyeberang dari Dermaga Tanjung Harapan ke Dermaga Teluk Kalong," kata Junaidi salah seorang pemudik Lebaran asal Kota Pontianak yang akan kembali ke kampung halamannya di Kecamatan Teluk Keramat.

Ia menyesalkan pihak Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sambas tidak menambah armada angkutan feri sehingga para pemudik harus antre berjam-jam untuk menyeberang ke Kecamatan Teluk Keramat dan menuju Kota Sambas dari kecamatan tersebut.

"Hampir setiap tahun selalu begini, tetapi tidak ada solusi dari Pemerintah Kabupaten Sambas," ujarnya kesal.

Ayah tiga dua tersebut juga menyesalkan lambannya pembangunan jalan akses menuju jembatan penyeberangan yang sudah belasan tahun selesai dibangun itu.

"Saya tidak habis pikir kenapa pemerintah tidak membangun jalan penghubung. Padahal jembatannya sudah lama selesai dibangun," ungkapnya.

Kecamatan Teluk Keramat dan Paloh yang hingga kini masih putus karena jembatan penghubung yang telah selesai dibangun belum juga bisa dilewati kendaraan roda empat, karena akses jalannya masih belum mendukung.

Penyeberangan menggunakan jasa feri KMP Lemuru merupakan satu-satunya akses untuk menuju Kecamatan Teluk Keramat dan Paloh.

Sementara itu, Staf Dinas Perhubungan dan Informatika, Kabupaten Sambas Suryadi Saleh mengatakan pihaknya sudah menambah jam pelayanan, sehubungan meningkatnya jumlah penumpang menggunakan kendaraan roda empat untuk menggunakan jasa penyeberangan feri.

"Penambahan jam pelayanan kami lakukan karena banyaknya antrean kendaraan roda empat dan dua yang akan menyeberang dari arah Dermaga Tanjung Harapan tujuan Dermaga Teluk Kalong maupun sebaliknya," katanya.

Penambahan jam pelayanan tersebut, dari yang biasanya mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB, kini diperpanjang hingga pukul 23.00 WIB, kata Suryadi.

"Selain melakukan penambahan jam pelayanan KMP feri Lemuru juga membatasi mengangkut kendaraan roda dua karena kendaraan itu bisa menggunakan jasa kapal motor klotok," ungkapnya,

Suryadi menambahkan, lonjakan penumpang pada Lebaran memang rutin terjadi, sehingga pengguna kendaraan roda empat harus bersabar menunggu antrean untuk menyeberang menuju dua kecamatan tersebut.

KMP feri Lemuru hanya mampu menampung sekitar lima 10 unit mobil pribadi, dan belasan unit kendaraan roda dua.

Pewarta: Andilala

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014