Moskow (Antara Kalbar/ITAR-TASS-OANA) - Dalam sepuluh tahun terakhir, orang Rusia telah kehilangan perhatian mereka terhadap status sosial yang mereka nikmati dan realisasi diri kreatif mereka, demikian hasil jajak pendapat yang dilakukan lembaga VTSIOM.

Prioritas utama orang Rusia, menurut jajak pendapat yang dilansir Kantor Berita ITAR-TASS Rusia itu, adalah keamanan, kekayaan materi, dan kesehatan bagi diri mereka sendiri dan keluarga mereka.

Prioritas-prioritas itu masih sama sebagaimana hasil jajak pendapat pada 2005 di mana 98 persen responden menempatkan keamanan, kekayaan materi, dan kesehatan di atas hal lain.

Status sosial merupakan hal yang kurang penting bagi orang-orang Rusia dibanding lima hingga 10 tahun silam. Pada 2005, status sosial berarti penting bagi 85 persen responden dan turun menjadi 75 persen responden pada 2014.

Penurunan juga terjadi aspek realisasi diri kreatif, di mana 78 persen responden pada 2009 mengatakan hal itu penting dan pada 2014 turun menjadi 68 persen.

Di sisi lain, perhatian orang Rusia terhadap lingkungan di mana mereka tinggal telah meningkat secara drastis. Sebanyak 90 persen responden mengatakan lingkungan menjadi perhatian mereka. Pada 2005, kurang dari lima persen responden yang menyatakan lingkungan berarti bagi mereka.

Sebanyak 80 persen responden menyatakan peduli terhadap perubahan iklim di daerah mereka. Angka itu meningkat dari hasil jajak pendapat pada 2005 di mana kurang dari lima persen responden mengatakan perubahan iklim menjadi perhatian mereka.

Situasi politik dan kondisi ekonomi negara juga masih menjadi hal penting bagi orang Rusia. Sebanyak 87 persen responden memilih situasi politik dan kondisi ekonomi dari 93 persen responden pada 2009, dan 91 responden pada 2005.

Partisipasi dalam hubungan sosial dan politik menjadi hal yang paling tidak prioritas bagi orang Rusia karena hanya 49 persen responden yang menyatakan perhatian terhadap hubungan sosial dan politik.

Jajak pendapat lembaga VTSIOM melibatkan 1.600 responden usia dewasa di 42 wilayah di Rusia. Kesalahan statistik jajak pendapat itu diklaim tidak lebih dari 3,4 persen.

 (I026/I. Santoso)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014