Jakarta (Antara Kalbar) - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy mengatakan partainya ditinggalkan oleh Koalisi Merah Putih dalam menentukan pimpinan MPR sehingga menyeberang ke Koalisi Indonesia Hebat.

"Posisi kami 90 persen tidak lagi dalam konteks pemilihan pimpinan MPR yang tidak diterima KMP," kata Romahurmuziy atau Romy saat ditemui di Ruang Fraksi PPP di Gedung Nusantara I, Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan selama sepekan lalu PPP selalu melakukan komunikasi politik di KMP untuk mengusahakan posisi pimpinan MPR. Namun menurut dia hingga Selasa sore KMP tetap pada keputusan yaitu tidak memasukkan PPP dalam paket pimpinan MPR yang diajukan KMP.

"PPP sudah pada titik kulminasi yang telah melakukan perjuangan selama berminggu-minggu dalam 21 rapat KMP dan sirna dalam sepekan ini karena kami minta jabatan pimpinan MPR sesuai kesepakatan namun tidak ada fraksi di KMP yang bersedia," ujarnya.

Menurut dia, melihat situasi itu maka Fraksi PPP di MPR ambil sikap untuk mempertahankan marwah dan martabat partai.

Dia menegaskan bergabungnya PPP ke KIH merupakan upaya partainya mempertahankan marwah partai untuk terus berada dalam pimpinan MPR.

"Di KIH menyambut baik dengan melakukan komunikasi dengan kami dan menawarkan kemungkinan paket pimpinan MPR," ujarnya.

Dia menjelaskan pada Selasa sore masing-masing pihak dari KIH dan KMP menemui pimpinan Fraksi PPP untuk membicarakan arah koalisi. Kedua koalisi itu menurut dia menanyakan sikap PPP dalam bursa pimpinan MPR.

"Kami sampaikan sikap PPP yang ingin mempertahankan marwah partai. Kami hargai sikap KMP yang tidak memasukkan kami dalam paket pimpinan MPR," katanya.

Romy memastikan Selasa malam, Fraksi PPP akan merapatkan kembali sikap akhir yang akan diambil partainya terkait pimpinan MPR.

Dia menegaskan komunikasi dan kesepakatan yang dilakukan PPP dan KIH hanya dalam format pimpinan MPR, tidak  jauh dalam pembagian jatah kursi di kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Kami membangun komunikasi KIH dalam konteks pemilihan pimpinan MPR, belum tahap lanjut (kemungkinan masuk kabinet Jokowi-JK)," ujarnya.

Pewarta: Imam Budilaksono

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014