London (Antara Kalbar/Xinhua-OANA) - Susunan genetika manusia mempengaruhi apakah seseorang bertubuh gemuk atau kurus melalui pembentukan jenis mikroba apa yang hidup di dalam tubuh manusia, demikian hasil satu studi Inggris.

Di dalam satu studi yang melibatkan orang kembar di Departemen Penelitian Orang Kembar di King's College London (KCL), para peneliti mengidentifikasi keluarga bakteri khusus yang diwarisi dan lebih umum terdapat pada orang dengan berat tubuh rendah.

Penelitian sebelumnya telah mengaitkan variasi genetika dan susunan mikroba usus dengan penyakit metabolis serta kegemukan, kata studi tersebut --yang disiarkan pada Kamis (6/11) di jurnal ilmiah, Cell.

Di dalam studi baru itu, para peneliti merangkai gen mikroba yang ditemukan pada lebih dari 1.000 sampel kotoran dari 416 kelompok orang kembar, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi. Sangat banyak jenis mikroba khusus yang ditemukan serupa pada orang kembar identik, yang memiliki 100 persen kesamaan gen mereka, dibandingkan dengan yang terdapat pada orang kembar biasa --yang hanya berbagai separuh gen yang sama. Temuan itu memperlihatkan bahwa gen mempengaruhi susunan mikroba usus.

Jenis mikroba yang jumlahnya sangat banyak dan paling dipengaruhi oleh genetika penampung adalah keluarga yang diidentifikasi belum lama ini yang disebut "Christensenellaceae". Jumlah anggota keluarga bakteri yang mendorong kesehatan itu lebih banyak lagi ditemukan pada orang yang memiliki berat badan rendah dibandingkan dengan pada orang yang gemuk.

Terlebih lagi, berat badan tikus yang dirawat dengan mikroba tersebut berkurang dibandingkan dengan tikus yang tak dirawat. Kondisi itu menunjukkan peningkatan jumlah mikroba tersebut mungkin membantu mencegah atau mengurangi kegemukan.

Menurut para peneliti itu, hasil studi mereka melicinkan jalan bagi terapi probiotik khusus yang dioptimalkan untuk mengurangi resiko penyakit yang berkaitan dengan kegemukan berdasarkan susunan genetika setiap orang.

(C003/Chaidar)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014