Jayapura (Antara Kalbar) - Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang menjelaskan persoalan utama dalam hubungan pemerintah pusat dan daerah saat ini karena kurangnya perhatian dan keteladanan dalam sikap serta perilaku para pemimpin.

"Persoalan utama dari dalam negeri karena masih kurangnya perhatian dalam masalah daerah. Selain itu masih kurangnya keteladanan dalam sikap dan perilaku para pemimpin kita," kata Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang saat sosialisasi Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika di Jayapura Papua, Sabtu.

Lebih lanjut Oesman kurangnya perhatian terhadap masalah-masalah daerah menjadi pemicu adanya ketidak harmonisan hubungan pemerintah pusat dan daerah. Menurut Oesman hal itu terjadi karena sudah pandang yang berbeda dalam melihat suatu persoalan.

"Selama ini pemerintah pusat melihat persoalan daerah dengan kacamata Jakarta. Sementara daerah melihat dari kacamata kedaerahan, sehingga tidak nyambung," kata Oesman.

Sementara persoalan utama yang berasal dari luar negeri karena kerasnya persaingan dan masih adanya intervensi pengaruh asing.

Sedangkan Gubernur Papua Lucas Enembe dalam pidatonya menyebutkan bahwa masyarakat bumi Cendrawasih masih sangat tertinggal dengan keterbelakangan pendidikan serta besarnya jumlah penduduk miskin.

"Saat ini rakyat Papua masih sangat terbelakang, tidak berpendidikan, dan tanpa lapangan pekerjaan. Ini semua menjadi beban berat  dari waktu ke waktu dari gubernur ke gubernur," kata Enembe.

Menurut Enembe, rasa ke Indonesia masyarakat Papua akan makin terasa jika pembangunan dirasakan. Karena itu tambahnya rakyat Papua harus lebih sejehatera harus bisa merasakan hasil pembangunan.

"Papua tak bisa hanya menjadi pasar tetapi juga harus juga sentra produksi sehingga harga-harga tidak tinggi," kata Enembe.

Pewarta: Jaka Suryo

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014