Jakarta (Antara Kalbar) - Hingga hari ke-4 pencarian, Tim SAR gabungan melakukan evakuasi terhadap enam jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan di perairan sekitar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
"Pagi ini yang ditemukan, sudah dievakuasi tiga jenazah. Jadi sementara ini enam jenazah. Saat ini masih di kapal (KRI Bung Tomo)," kata Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo di Jakarta, Rabu.
Jenazah yang baru ditemukan Rabu pagi, menurut dia, dua laki-laki dan satu prempuan. "Satu jenazah berjenis kelamin prempuan menggunakan seragam pramugari".
Ia mengatakan cuaca buruk di area operasi dan di Pangkalan Bun terjadi Rabu pagi sehingga operasi evakuasi tertahan. Jenazah segera dibawa ke Pangkalan Bun saat cuaca membaik dan memungkinkan evakuasi dilanjutkan.
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, lanjutnya, telah menyediakan 168 peti jenazah di Pangkalan Bun. Pesawat Hercules TNI AU yang diterbangkan dari Bandar Udara Halim Perdana Kusuma juga membawa sejumlah peti jenazah.
"Peti disiapkan agar jenazah dibawa dalam kondisi layak. Sudah ada tim yang akan menerima, membersihkan, merawat jenazah di Pangkalan Bun," ujar dia.
Pada operasi pencarian di hari ke-3, Selasa (30/12), tim SAR gabungan berhasil menemukan beberapa serpihan pesawat Airbus 320-200 milik maskapai Air Asia Indonesia yang hilang kontak dengan Menara Pengawas Penerbangan (Air Traffic Controller/ATC) di Bandar Udara Internasional Soekarno--Hatta pada rute penerbangan Surabaya--Singapura, Minggu (28/12), sekitar pukul 06.18 WIB.
Tim SAR gabungan juga berhasil menemukan dan mengevakuasi tiga jenazah dari korban jatuhnya pesawat Air Asia tersebut dalam pencarian hari ke-3.
Basarnas pun pada Selasa sore (30/12), telah mengonfirmasi bahwa serpihan pesawat yang ditemukan di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, benar merupakan bagian dari pesawat Air Asia QZ8501. Pihak Air Asia Indonesia pun telah membenarkan serpihan pesawat yang ditemukan merupakan bagian dari pesawat yang dicari di kawasan Selat Karimata.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Pagi ini yang ditemukan, sudah dievakuasi tiga jenazah. Jadi sementara ini enam jenazah. Saat ini masih di kapal (KRI Bung Tomo)," kata Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo di Jakarta, Rabu.
Jenazah yang baru ditemukan Rabu pagi, menurut dia, dua laki-laki dan satu prempuan. "Satu jenazah berjenis kelamin prempuan menggunakan seragam pramugari".
Ia mengatakan cuaca buruk di area operasi dan di Pangkalan Bun terjadi Rabu pagi sehingga operasi evakuasi tertahan. Jenazah segera dibawa ke Pangkalan Bun saat cuaca membaik dan memungkinkan evakuasi dilanjutkan.
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, lanjutnya, telah menyediakan 168 peti jenazah di Pangkalan Bun. Pesawat Hercules TNI AU yang diterbangkan dari Bandar Udara Halim Perdana Kusuma juga membawa sejumlah peti jenazah.
"Peti disiapkan agar jenazah dibawa dalam kondisi layak. Sudah ada tim yang akan menerima, membersihkan, merawat jenazah di Pangkalan Bun," ujar dia.
Pada operasi pencarian di hari ke-3, Selasa (30/12), tim SAR gabungan berhasil menemukan beberapa serpihan pesawat Airbus 320-200 milik maskapai Air Asia Indonesia yang hilang kontak dengan Menara Pengawas Penerbangan (Air Traffic Controller/ATC) di Bandar Udara Internasional Soekarno--Hatta pada rute penerbangan Surabaya--Singapura, Minggu (28/12), sekitar pukul 06.18 WIB.
Tim SAR gabungan juga berhasil menemukan dan mengevakuasi tiga jenazah dari korban jatuhnya pesawat Air Asia tersebut dalam pencarian hari ke-3.
Basarnas pun pada Selasa sore (30/12), telah mengonfirmasi bahwa serpihan pesawat yang ditemukan di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, benar merupakan bagian dari pesawat Air Asia QZ8501. Pihak Air Asia Indonesia pun telah membenarkan serpihan pesawat yang ditemukan merupakan bagian dari pesawat yang dicari di kawasan Selat Karimata.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014