Pontianak (Antara Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis mengatakan provinsi yang dipimpinnya siap untuk mempercepat proses pembangunan melalui koneksi antara pemerintah provinsi lainnya yang ada di Kalimantan.
"Pada Musrenbang Regional Kalimantan, saya telah mengusulkan berbagai program pembangunan untuk mengejar dan memacu agar pembangunan wilayah Kalimantan menjadi salah yang diprioritaskan. Dimana dalam forum tersebut, segala program dapat diusulkan secara bersama dan bersinergi dan menjadi terkoneksi antar wilayah masing-masing daerah provinsi dan khususnya wilayah se-Kalimantan," kata Cornelis di Pontianak, Selasa.
Beberapa program pembangunan bersama yang diusulkan diantaranya, pembangunan kegiatan terkonektivitas jalan dan jembatan, pembangunan jalan lingkar luar yang berfungsi mengatasi kemacetan lalu lintas dalam pengembangan wilayah.
"Selain itu, usulan pembangunan pelabuhan utama, pembangunan pengerukan alur pelayaran pelabuhan laut, pembangunan bandara udara, pembangunan jaringan dan Rel Kereta Api sesuai dengan RTRW, Pembangunan terminal ALBN Tipe A, usulan pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan, pembangunan menara BTS dan Serat optik," tuturnya.
Cornelis menjelaskan, dibentuknya Forum Kerja sama Revitalisasi dan percepatan pembangunan Regional Kalimantan (FKRP2RK) sebagai wujud tanggung jawab dan kepedulian gubernur se-Kalimantan terhadap masyarakat Kalimantan.
Forum Regional Kalimantan itu juga dimaksudkan untuk mensinergikan program atau kegiatan pembangunan Kementerian atau Lembaga pada bidang infrastruktur (konektivitas, kedaulatan pangan, kedaulatan energi, kemaritiman, kawasan perbatasan, industri dan pariwisata.
"Melalui forum tersebut, gubernur se-Kalimantan sepakat agar Proses Pembangunan di berbagai bidang harus menjadi pembangunan yang menjadi prioritas oleh pemerintah pusat," katanya.
Menurut Cornelis, hal itu sangat penting, karena pembangunan Wilayah Kalimantan masih jauh tertinggal dibanding dengan wilayah lain di Indonesia. Padahal Pulau Kalimantan mempunyai sumber daya alam yang begitu melimpah ruah, tapi kenyataannya belum mampu membawa dan menjadikan wilayah maju serta memberikan kesejahteraan," katanya.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Pada Musrenbang Regional Kalimantan, saya telah mengusulkan berbagai program pembangunan untuk mengejar dan memacu agar pembangunan wilayah Kalimantan menjadi salah yang diprioritaskan. Dimana dalam forum tersebut, segala program dapat diusulkan secara bersama dan bersinergi dan menjadi terkoneksi antar wilayah masing-masing daerah provinsi dan khususnya wilayah se-Kalimantan," kata Cornelis di Pontianak, Selasa.
Beberapa program pembangunan bersama yang diusulkan diantaranya, pembangunan kegiatan terkonektivitas jalan dan jembatan, pembangunan jalan lingkar luar yang berfungsi mengatasi kemacetan lalu lintas dalam pengembangan wilayah.
"Selain itu, usulan pembangunan pelabuhan utama, pembangunan pengerukan alur pelayaran pelabuhan laut, pembangunan bandara udara, pembangunan jaringan dan Rel Kereta Api sesuai dengan RTRW, Pembangunan terminal ALBN Tipe A, usulan pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan, pembangunan menara BTS dan Serat optik," tuturnya.
Cornelis menjelaskan, dibentuknya Forum Kerja sama Revitalisasi dan percepatan pembangunan Regional Kalimantan (FKRP2RK) sebagai wujud tanggung jawab dan kepedulian gubernur se-Kalimantan terhadap masyarakat Kalimantan.
Forum Regional Kalimantan itu juga dimaksudkan untuk mensinergikan program atau kegiatan pembangunan Kementerian atau Lembaga pada bidang infrastruktur (konektivitas, kedaulatan pangan, kedaulatan energi, kemaritiman, kawasan perbatasan, industri dan pariwisata.
"Melalui forum tersebut, gubernur se-Kalimantan sepakat agar Proses Pembangunan di berbagai bidang harus menjadi pembangunan yang menjadi prioritas oleh pemerintah pusat," katanya.
Menurut Cornelis, hal itu sangat penting, karena pembangunan Wilayah Kalimantan masih jauh tertinggal dibanding dengan wilayah lain di Indonesia. Padahal Pulau Kalimantan mempunyai sumber daya alam yang begitu melimpah ruah, tapi kenyataannya belum mampu membawa dan menjadikan wilayah maju serta memberikan kesejahteraan," katanya.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015