Pontianak (Antara Kalbar) - Panglima Kodam XII/Tanjungpura Mayjen (TNI) Toto Rinanto menyatakan pihaknya saat ini menelusuri dugaan keterlibatan MAN yang juga warga Pontianak Timur dalam jaringan gerakan berpaham ISIS (Islamic State of Iraq and Syria).

"Kami saat ini bersama pemerintah daerah sedang memperketat pengawasan kepada masyarakat yang dicurigai mengikuti paham ISIS, pasca-dugaan keterlibatan MAN pada ISIS," kata Toto Rinanto di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan pihaknya saat ini sedang mendalami latar belakang keluarga dan pekerjaan MAN yang akhirnya menimbulkan fanatisme terhadap paham radikal ISIS itu.

Toto menegaskan masuknya paham ISIS itu, sudah diinformasikan kepada seluruh satuan komando kewilayahan di bawah Kodam XII/TPR, agar diantisipasi dan dipantau pada masing-masing wilayah dan pertangungjawabannya pada Kodim setempat.

Dalam kesempatan itu, Pangdam XII/TPR menambahkan mengenai dugaan bergabungnya MAN pada ISIS sudah dibahas dalam rapat Forkopimda yang dipimpin langsung oleh Gubernur Kalbar dan dihadiri langsung oleh Kepala BIN.

Hal senada juga diakui oleh Kapolda Kalbar Brigjen (Pol) Arief Sulistyanto menyatakan pihaknya saat ini juga sedang mendalami adanya dugaan warga Kota Pontianak berinisial MAN yang terlibat ISIS.

"Saya sudah perintahkan intelijen untuk mendalami informasi itu, termasuk mencari informasi melalui akun media sosial terkait paham-paham ISIS," katanya.

Hingga saat ini, pihaknya masih mendalami apakah memang benar yang bersangkutan MAN berada di Iraq, kemudian dimana aktivitasnya, apakah mendapatkan paham itu di Pontianak, atau di luar Pontianak.

"Tetapi dari postingan-postingan yang ada di akun orang yang menyebarkan paham ISIS, kelihatannya MAN tidak bekerja lagi di Pontianak, sehingga terus didalami dan diawasi, agar tidak ada paham ISIS di Kalbar," ucapnya.

Sebelumnya, Heszi orang tua MAN menyatakan jika berita itu benar anaknya masuk ISIS. "Kami minta dia kembali ke Indonesia, bagaimanapun caranya," ujarnya.

Ia menjelaskan, pihaknya sudah satu minggu ini tidak ada komunikasi dengan anaknya. "Kami berharap anak saya bisa secepatnya kembali berkomunikasi, karena kami khawatir hanya salah informasi, dan mudah-mudahan dia disana hanya bekerja bukan gabung dengan ISIS," ujarnya.

"Saya kaget juga mendengar informasi tentang anak saya, dan keluarga besar saya juga bertanya-tanya tentang nasib anak saya di sana. Memang seminggu lalu ada intel Kodam XII Tanjungpura datang ke rumah menanyakan keberadaan anak saya," ucapnya. 

(A057/E011)

Pewarta: Andilala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015