Sungai Raya (Antara Kalbar) - Pemerintah Republik Indonesia mengucurkan anggaran sebesar Rp1,5 miliar untuk biaya survei pembangunan waduk yang diminta oleh Pemkab Kubu Raya, Kalbar.

"Beberapa waktu lalu saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo, saya secara langsung meminta untuk dibangunkan waduk guna mendukung program pertanian di Kubu Raya. Alhamdulillah, permintaan saya itu direspons dan saat ini sudah ada tim yang melakukan survei untuk melakukan pembangunan waduk tersebut," kata Bupati Kubu Raya, Rusman Ali di Sungai Raya, Kamis.

Dia menjelaskan, untuk melakukan survei lokasi pembangunan waduk tersebut, pemerintah pusat telah menganggarkan biaya survei sebesar Rp1,5 miliar.

"Tim dari Kementerian PU sudah turun ke lapangan melakukan survei wilayah untuk pembangunan waduk. Itu petugasnya dari pusat semua," tuturnya.

Diakuinya, kalau Pemkab Kubu Raya yang membangun waduk maka tidak bisa di lakukan lantaran terbentur dengan anggaran yang sangat terbatas.

"Makanya kami melobi ke pusat untuk membangun sebuah waduk di Kubu Raya. Kita harapkan, waduk ini bisa menampung air dalam jumlah besar, sehingga air yang di tampung tersebut nantinya di alirkan langsung ke irigasi pertanian," kata Rusman Ali.

Rusman Ali mengatakan, pembangunan waduk yang akan dilaksanakan nanti, untuk meningkatkan hasil produksi pertanian, hingga 15 persen dari sebelumnya.

"Di hadapan presiden saya juga berjanji jika pemerintah pusat membangun waduk di Kubu Raya, dan hasil produksi pertanian tidak juga meningkat, maka saya akan mengundurkan diri sebagai bupati Kubu Raya," tuturnya.

Rusman Ali menambahkan, dengan ucapan itu, ia langsung membuat pernyataan di hadapan presiden dan wakilnya.

"Pernyataan itu berisi siap mundur jika dengan adanya waduk tidak dapat meningkatkan hasil pertanian. Alhamdulillah apa yang saya minta (waduk) direspons oleh Presiden dan Pak Jokowi langsung memberikan tugas kepada menteri PU untuk merealisasikan pembangunan waduk di Kubu Raya," kata Rusman Ali. 

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015