Pontianak (Antara Kalbar) - Direktorat Lalu lintas Kepolisian Daerah Kalimantan Barat mendata dalam sepekan Operasi Simpatik Kapuas 2015, pelanggaran lalu lintas mengalami peningkatan, kata Dirlantas Polda Kalbar Kombes (Pol) Supriyadi.

"Kenaikan dari pelanggaran lalu lintas dalam hal ini, dipicu karena keaktifan dari para petugas kepolisian dalam Operasi Simpatik Kapuas 2015," kata Supriyadi di Pontianak, Rabu.

Ia menjelaskan hasil sementara Operasi Simpatik Kapuas 2015, selama delapan hari, yakni dari tanggal 1 hingga 8 April, tercatat sebanyak 2.986 pelanggaran lalu lintas, yang terdiri dari tilang 1.153 kasus, dan sebanyak 1.833 teguran.

"Kalau dibandingkan dengan Operasi Simpatik Kapuas 2014 lalu, mengalami kenaikan pelanggaran sebanyak 559 kasus untuk tilang atau sebesar 94 persen lebih, dan teguran menurun 5,52 persen, secara keseluruhan mengalami kenaikan 452 kasus atau 17,84 persen," ungkapnya.

Supriyadi menambahkan Operasi Simpatik Kapuas 2015 dilakukan tidak hanya kepada masyarakat tetapi juga bagi internal Polda Kalbar dalam meningkatkan disiplin berlalu lintas di jalan raya.

"Sepanjang operasi ini, untuk kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) sebanyak 15 kejadian, dengan empat orang korbannya meninggal dunia, dibanding tahun lalu mengalami kenaikan dua kasus, tetapi korban meninggal satu orang," ungkapnya.

Dia berharap dalam 12 hari ke depannya, tidak terjadi penambahan Lakalantas. "Kalaupun kejadian Lakalantasnya mengalami penambahan, mudah-mudahan korban meninggal dunianya tidak mengalami penambahan," katanya.

Hasil evaluasi sementara, pelanggar terbesar, yakni sekitar 40 persen dilakukan oleh pengendara roda dua, selebihnya dilakukan oleh pengendara roda empat dan enam ke atas.

"Rata-rata pengendara roda dua melakukan pelanggaran, seperti tidak memiliki SIM, tidak membawa STNK," katanya.

Untuk, pelanggar dari internal Polda Kalbar, tercatat sebanyak 50 pelanggaran, yakni tidak membawa SIM dan STNK, serta KTA (kartu tanda anggota), kata Supriyadi.

(A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015