PBB, New York (Antara Kalbar/Xinhua-OANA) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Hari Ibu Bumi Internasional, Rabu (22/4) menyeru masyarakat global agar "membangun masa depan yang ulet dan berkesinambungan".
"Kita takkan pernah bisa melampaui ketergantungan kita pada Ibu Bumi," kata Ban di dalam pesan untuk memperingati hari itu, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi.
"Ketergantungan ini membuat semuanya jadi lebih mengejutkan sebab kita telah membiarkan pembangunan umat manusia yang cepat dan seringkali tidak bijaksana mengganggu demikian banyak sistem sensitif yang telah berfungsi secara harmonis selama beberapa milenium."
Tahun 2015 membawa kesempatan kritis bagi perubahan sejak tahun itu dijadwalkan menuntaskan agenda pembangunan yang berkelanjutan pasca-2015 dan mencapai kesepakatan perubahan iklim global tahun ini.
"Semua proses ini (kesepakatan perubahan iklim dan agenda pembangunan berkelanjutan pasca-2015) memiliki potensi untuk mendefinisikan kembali masa depan kita menjadi lebih baik, dengan menghapuskan kemiskinan parah dalam segala bentuknya dan menata kembali hubungan kita dengan planet ini dan setiap makhluk hidup yang ada," kata Ban.
"Ini dapat menjadi tahun yang akan diingat oleh anak dan cucu kita sebab ketika kita memilih untuk membangun masa depan yang ulet dan berkesinambungan --buat Ibu Bumi dan semua yang ditinggalkan oleh pembangunan setakat ini," kata Ban.
Sejak 1970-an, Hari Bumi --yang tak memiliki rancangan internasional-- telah diperingati di banyak negara untuk mengilhami kesadaran dan penghargaan bagi lingkungan hidup.
Pada 2009, Sidang Majelis Umum PBB mensahkan rancangan resolusi yang digagas oleh Bolivia dan merancang 22 April sebagai Hari Ibu Bumi Internasional.
"Hari ini, pada Hari Ibu Bumi, saya meminta masing-masing dari kita untuk selalu ingat mengenai dampak pilihan yang telah kita buat pada planet ini, dan apa dampaknya bagi generasi masa depan," kata Ban. "Kekuatan untuk berubah berawal pada diri anda."
(C003/Chaidar)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Kita takkan pernah bisa melampaui ketergantungan kita pada Ibu Bumi," kata Ban di dalam pesan untuk memperingati hari itu, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi.
"Ketergantungan ini membuat semuanya jadi lebih mengejutkan sebab kita telah membiarkan pembangunan umat manusia yang cepat dan seringkali tidak bijaksana mengganggu demikian banyak sistem sensitif yang telah berfungsi secara harmonis selama beberapa milenium."
Tahun 2015 membawa kesempatan kritis bagi perubahan sejak tahun itu dijadwalkan menuntaskan agenda pembangunan yang berkelanjutan pasca-2015 dan mencapai kesepakatan perubahan iklim global tahun ini.
"Semua proses ini (kesepakatan perubahan iklim dan agenda pembangunan berkelanjutan pasca-2015) memiliki potensi untuk mendefinisikan kembali masa depan kita menjadi lebih baik, dengan menghapuskan kemiskinan parah dalam segala bentuknya dan menata kembali hubungan kita dengan planet ini dan setiap makhluk hidup yang ada," kata Ban.
"Ini dapat menjadi tahun yang akan diingat oleh anak dan cucu kita sebab ketika kita memilih untuk membangun masa depan yang ulet dan berkesinambungan --buat Ibu Bumi dan semua yang ditinggalkan oleh pembangunan setakat ini," kata Ban.
Sejak 1970-an, Hari Bumi --yang tak memiliki rancangan internasional-- telah diperingati di banyak negara untuk mengilhami kesadaran dan penghargaan bagi lingkungan hidup.
Pada 2009, Sidang Majelis Umum PBB mensahkan rancangan resolusi yang digagas oleh Bolivia dan merancang 22 April sebagai Hari Ibu Bumi Internasional.
"Hari ini, pada Hari Ibu Bumi, saya meminta masing-masing dari kita untuk selalu ingat mengenai dampak pilihan yang telah kita buat pada planet ini, dan apa dampaknya bagi generasi masa depan," kata Ban. "Kekuatan untuk berubah berawal pada diri anda."
(C003/Chaidar)
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015