Pontianak (Antara Kalbar) - Tim Penggerak PKK Kalimantan Barat mencatat dari 766 perempuan menjalani pemeriksaan kanker serviks pada hari Pencanangan Program Nasional Gerakan Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Pada Perempuan Indonesia (PNGPD2KPI), terdapat 39 yang terdeteksi positif serviks.
"Program PNGPD2KPI yang kami laksanakan seluruh Kalbar, diikuti oleh 766 perempuan. Dari hasil pemeriksaan, terdapat 39 orang yang terdeteksi positif serviks sehingga harus mendapatkan penanganan medis secara intensif," kata Ketua TP-PKK Frederika Cornelis, di Pontianak, Kamis.
Menurutnya, data tersebut didapat dari hasil pemeriksaan yang dilakukan di hampir seluruh kabupaten/kota se-Kalbar, kecuali Kabupaten Sambas, Kapuas Hulu dan Ketapang.
Ia menuturkan, PKK Provinsi Kalbar terus berupaya melakukan pencegahan dan deteksi dini terhadap penyakit kanker serviks yang menyerang kaum perempuan.
Pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan juga telah menyiapkan dokter umum dan penambahan alat kesehatan untuk Puskesmas di setiap kabupaten/kota agar dapat melakukan pemeriksaan kanker serviks secara IVA (Inpeksi Visual Asam Asetat).
"Kesiapan penambahan Puskesmas untuk mampu melakukan pemeriksaan IVA di Kalbar," katanya.
Frederika Cornelis menyatakan, kualitas sumber daya manusia harus menjadi jaminan untuk pembangunan negara, diantaranya dengan menjaga kesehatan kaum perempuan.
"Kesehatan menjadi sebuah kebutuhan yang sangat dasar bagi manusia, dan menjadi jaminan pembangunan Negara. Jaminan kesehatan harus menyeluruh tanpa terkecuali, termasuk harus menyentuh kaum perempuan dan daerah terpencil," tuturnya.
Dia menuturkan, perempuan merupakan subjek pembangunan yang tidak boleh terpinggirkan dalam konteks pembangunan kesehatan karena perempuan harus sehat sehingga mampu menjalankan tugas dan perannya sebagai pendidik dan pengasuh generasi bangsa.
"Kita harapkan dengan kegiatan ini, kita bisa menyelamatkan banyak perempuan Kalbar dari bahaya Kanker Serviks," kata Frederika.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Program PNGPD2KPI yang kami laksanakan seluruh Kalbar, diikuti oleh 766 perempuan. Dari hasil pemeriksaan, terdapat 39 orang yang terdeteksi positif serviks sehingga harus mendapatkan penanganan medis secara intensif," kata Ketua TP-PKK Frederika Cornelis, di Pontianak, Kamis.
Menurutnya, data tersebut didapat dari hasil pemeriksaan yang dilakukan di hampir seluruh kabupaten/kota se-Kalbar, kecuali Kabupaten Sambas, Kapuas Hulu dan Ketapang.
Ia menuturkan, PKK Provinsi Kalbar terus berupaya melakukan pencegahan dan deteksi dini terhadap penyakit kanker serviks yang menyerang kaum perempuan.
Pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan juga telah menyiapkan dokter umum dan penambahan alat kesehatan untuk Puskesmas di setiap kabupaten/kota agar dapat melakukan pemeriksaan kanker serviks secara IVA (Inpeksi Visual Asam Asetat).
"Kesiapan penambahan Puskesmas untuk mampu melakukan pemeriksaan IVA di Kalbar," katanya.
Frederika Cornelis menyatakan, kualitas sumber daya manusia harus menjadi jaminan untuk pembangunan negara, diantaranya dengan menjaga kesehatan kaum perempuan.
"Kesehatan menjadi sebuah kebutuhan yang sangat dasar bagi manusia, dan menjadi jaminan pembangunan Negara. Jaminan kesehatan harus menyeluruh tanpa terkecuali, termasuk harus menyentuh kaum perempuan dan daerah terpencil," tuturnya.
Dia menuturkan, perempuan merupakan subjek pembangunan yang tidak boleh terpinggirkan dalam konteks pembangunan kesehatan karena perempuan harus sehat sehingga mampu menjalankan tugas dan perannya sebagai pendidik dan pengasuh generasi bangsa.
"Kita harapkan dengan kegiatan ini, kita bisa menyelamatkan banyak perempuan Kalbar dari bahaya Kanker Serviks," kata Frederika.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015