Sekadau ( Antara Kalbar ) - Kepolisian resort Sekadau dan ormas Islam di kabupaten itu sepakat menolak masuknya paham Islamic State of Iraq and Syriah atau yang lebih dikenal dengan nama ISIS.
Bentuk penolakan itu dituangkan dalam penandatanganan pernyataan sikap yang dilakukan kedua belah pihak di Kota Sekadau.

"Deklarasi penolakan paham ISIS ini tentu membantu tugas kami di kepolisian dalam menjamin rasa aman bagi masyarakat," ujar Waka Polres Sekadau, Kompol Yohanes Andis.
Organisasi Islam yang mendukung penolakan itu diantaranya Majelis Ulama Indonesia dan Nahdlatul Ulama.
Sementara di Kabupaten Sekadau sendiri menurut Yohanes Andis hingga kini belum ditemukan adanya gejala gerakan radikalisme baik oleh kelompok tertentu maupun perorangan.

"Meski demikian,  kewaspadaan tinggi tetap diutamakan. Dengan adanya kesepakatan bersama ini, diharapkan semua pihak terutama organisasi kegamaan secara bersama-sama memerangi dan menangkal adanya gerakan radikalisme ISIS di wilayah kita. Kita jaga ketentraman yang sudah ada ini," ajak Andis.

Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Sekadau, KH. Mudhlar menegaskan MUI sangat menolak gerakan ISIS. Itu karena paham ISIS tidak sejalan dengan UUD dan Pancasila sebagai landasan negara. Pihaknya secara organisasi juga sudah konsolidasi untuk mengampanyekan gerakan penolakan ISIS lewat media maupun dialog-dialog.

"Secara khusus kita mendoktrin para santri untuk menjauhi gerakan ISIS dan menyerukan agar menolak jika ada orang-orang dari luar yang mencoba membawa pengaruh ISIS. Dengan adanya pernyataan penolakan terhadap ISIS oleh organisasi keagamaan ini menjadi penangkal dan penguat kebersamaan seluruh tokoh agama dan organisasi Islam di Sekadau dalam mewaspadai dan memerangi ISIS serta radikalisme lainya," ujar Mudhlar yang juga memimpin pondok Pesantren Ar-Rahmah.



Pewarta: Arkadius Gansi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015