Pontianak (Antara Kalbar) - Pengamat ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak, Ali Nasrun mengatakan kerajinan batu permata khas Kalimantan Barat bisa menjadi salah satu produk unggulan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean.
    "Potensi batu permata atau batu akik khas Kalbar seperti kecubung dan batu permata jenis lainnya bisa menjadi produk unggulan bagi Kalbar dalam menghadapi MEA," kata Ali Nasrun di Pontianak, Jumat.
    Dia mengatakan, fenomena ramainya peminat batu permata yang terjadi di Indonesia juga terjadi di beberapa negara ASEAN lainnya. Hal tersebut bisa menjadi salah satu kesempatan besar bagi Pemprov Kalbar untuk mendorong perajin batu permata agar bisa menghasilkan produk yang lebih kreatif dan memiliki daya saing.
    "Kalau saat ini yang banjir adalah batu untuk mata cincin dan liontin, dengan adanya kreatifitas lebih, para perajin harus bisa membuat varian produk lainnya seperti gelang, pajangan, atau patung untuk hiasan," tuturnya.
    Untuk mencapai hal tersebut, katanya, menjadi kewajiban dari pemerintah untuk mendorong kreativitas para perajin batu dengan memberikan pelatihan intensif agar mereka bisa menghasilkan produk yang lebih baik.
    Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Barat Cornelis menyebutkan, selama ini Kalbar memiliki kandungan jenis batu akik dengan kualitas yang sangat baik. Salah satunya adalah batu kecubung yang merupakan batu mineral kuarsa berstruktur kristal heksagonal yang terbuat dari Silika (Silikon Dioksida) dengan tingkat kekerasan 7,0 Mohs.
    Menurutnya, batu permata jenis kecubung mempunyai daya tarik sendiri yang tidak dimiliki jenis batu mulia lainnya.
    Seperti Kecubung Ungu, Biru Laut, Kehijauan, Merah Kopi, Kecubung Teh dan Kecubung Jernih. Batu jenis ini melimpah di Kabupaten Ketapang yang tersebar di Kecamatan Tumbang Titi, Kecamatan Marau, Kecamatan Manis Mata dan Kecamatan Kendawangan.
    "Sementara Kecubung Air, Kapas, Rambut, Bulu, Karang, Awan, Kinyang, Kecubung Jarum Emas dan Kecubung Lumut hanya ada di Kabupaten Sambas yakni di Desa Sempalai, Kecamatan Tebas dan Desa Sempalai Sempedang dan Kecamatan Sebawi," katanya.






Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015