Jakarta (Antara Kalbar) - CEO Infinix Mobility, Benjamin Jiang mengatakan bahwa ponsel pintar milik Infinix berbeda dari ponsel lain asal Tiongkok. Pasalnya perusahaan yang berbasis di Hong Kong itu menyesuaikan produknya dengan pasar.

"Pesaing produk kami asal Tiongkok seperti Xiaomi, One Plus, Meizu, mereka mendesain ponsel sesuai dengan permintaan atau kebutuhan masyarakat Tiongkok, namun tidak disesuaikan dengan pasar negara lain," kata dia dalam peluncuran Infinix Hot Note X551 di Jakarta, Selasa (9/6).

Menurut Benjamin, para pesaing produk Infinix memang mencoba untuk memecahkan masalah yang sering dialami pengguna Tiongkok, namun negara lain memiliki gaya hidup yang berbeda, sehingga tidak menjawab masalah di pasar lain.

"Kami memposisikan brand kami sesuai dengan target pasar pengguna ponsel kami," kata Benjamin.

Oleh karena itu, Benjamin mengatakan, produk pertama yang dibawa Infinix ke Indonesia adalah Hot Note X551 yang memiliki daya tahan baterai dan layar yang lebih besar yang menurutnya menjawab masalah yang sering dihadapai konsumen Indonesia.

Bahkan, Infinix menghadirkan Hot Note X551 dengan RAM 2GB, 1GB lebih banyak dari pasar lainnya, khusus untuk pasar Indonesia karena kecenderungan pasar Indonesia yang membutuhkan RAM yang lebih besar.

Tidak hanya itu, dari segi desain, perangkat Infinix juga disesuaikan dengan minat pasar. Pasar Afrika misalnya, Benjamin mengatakan konsumen di Afrika lebih menyukai warna-warna ponsel yang mencolok seperti oranye, sedangkan pasar Indonesia menurutnya mirip dengan pasar Eropa yang lebih menyukai warna-warna sederhana seperti hitam dan putih.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015