Sekadau (Antara Kalbar) - Bupati Sekadau Simon Petrus meresmikan Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Egeni di Dusun Keliat, Desa Sungai Tapah, Kecamatan Belitang Hulu.
    Hadir dalam kegiatan itu Wakil Bupati Sekadau Rupinus, Ketua dan Wakil Ketua PKK Kabupaten Sekadau, serta sejumlah kepala SKPD dan pejabat eselon di lingkungan Pemkab Sekadau.
    Hadir juga beberapa orang tokoh masyarakat dari Sekadau seperti Kanisius, tokoh masyarakat dusun stempat dan undangan lainnya. Kedatangan rombongan disambut antusias oleh maayarakat Dusun Keliat dengan tarian adat Dayak Mualang.
    Tidak hanya itu, rombongan juga disambut dengan seni bela diri pencak silat oleh seorang guru yang dulunya pernah menjadi guru dan mengajar bupati semasa bupati masih duduk di bangku SD.
    Dalam sambutannya, Ketua Panitia Sadikin mengatakan gereja tersebut merupakan pemekaran dari gereja yang lama yakni Gereja Gilgal Sungai Tapah yaitu pada 4 april 2011.
    "Dengan adanya pemekaran gereja ini memperpendek jarak tempuh dan rentang waktu bagi jemaat untuk melaksanakan ibadah, karena sebelumnya jemaat harus jalan kaki dengan jarak tempuh yang cukup lama karena harus beribadah di Gilgal. Belum lagi kalau hujan dan banjir kami belum tentu bisa ke gereja, sekarang puji Tuhan dengan gereja yang baru kami bisa beribadah," paparnya.
    Terbangunnya gereja ini, lanjut Sadikin, berkat kerja sama dan kekompakan dari semua umat dan dukungan semua pihak terutama Pemkab Sekadau.
    Sementara itu Ketua Daerah Anan Sutanto dalam sambutannya mengatakan selama tahun 2014-2015 ada 7 gereja yang sudah diresmikan oleh Pemkab Sekadau. "Ini semua berkat dukungan jemaat dan pemerintah kabupaten dan  para donator. Kita berharap kehadiran gereja dapat memberikan semangat bagi jemaat untuk semakin dekat dengan Tuhan," ujarnya.
    Dikatakannya swadaya jemaat dalam pembangunan gereja ini sebesar Rp325 juta, pemkab Sekadau Rp150 juta dan bantuan para donator lainnya. Total kurang lebih Rp480 juta.
    Sementara itu Bupati Sekadau Simon Petrus dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada jemaat GKII Egeni yang dengan swadaya sudah behasil membangun gereja yang sangat megah ini.
    "Tadi dalam laporan panitia disebutkan swadaya umat untuk pembangunan gereja ini kurang lebih Rp300-an juta, ini luar biasa dan ini menunjukan keinginan jemaat akan rumah tuhan sangat tinggi. Semangat kekompakan dan kebersamaan ini harus tetap dipelihara, sehingga apa yang dicita-citakan dapat terwujud seperti gereja ini," ujar bupati.
    Dikatakan bupati sekarang gereja ini sudah berdiri megah sehingga tugas jemaat adalah bagaimana mengisi gereja ini dengan kegiatan doa dan rohani. "Manfaatkan gereja ini untuk kegiatan rohani, bilamana ada masalah yang dihadapi oleh jemaat ajak mereka ke gereja dan minta pertolongan Tuhan," kata dia.
    Gereja ini juga jangan hanya digunakan hari minggu saja, hari-hari lain boleh digunakan untuk kegiatan rohani. Bupati minta supaya gereja ini dirawat baik secara fisik maupun sekitar lingkungan. "Kita membangun mudah, untuk itu saya minta gereja ini terus dirawat sehingga nampak indah," pesan bupati.


Pewarta: Hartono/Gansi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015