Pontianak, 17/6 (Antara) - Kapolda Kalbar, Brigjen Arief Sulistyanto mengatakan untuk menghadapi Ramadhan persiapan Lebaran tahun ini pihaknya menurunkan 1.039 personil polisi yang tersebar di 14 kabupaten/kota di provinsi itu.

"Pada Ramadhan kali ini, kita akan mengerahkan sekitar 1.039 orang personil, sesuai dengan anggaran yang sudah ada. Jumlah itu memang belum bisa mengcover keamanan untuk seluruh daerah, makanya kita akan minta kepada seluruh Kapolres untuk berkoordinasi dengan masing-masing Pemkab setempat untuk membahas pengamanan tersebut," katanya di Pontianak, Rabu.

Namun, ia berani memastikan akan memaksimalkan pengamanan dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait baik unsur pemerintahan, maupun dengan Ormas dan tokoh masyarakat.

Arief menambahkan, ia telah melakukan rapat koordinasi dengan semua Kapolres yang ada di Kalbar, untuk membahas berbagai target yang harus dicapai dalam pengamanan selama puasa Ramadhan dan persiapan Lebaran nanti.

"Kita harap, nantinya ini semua bisa dikoordinasikan dengan baik sehingga Polisi bisa mencegah gesekan-gesekan yang terjadi di tengah masyarakat, khususnya mencegah aktivitas swiping yang kemungkinan akan dilakukan oleh beberapa ormas," tuturnya.

Terkait hal itu, ia meminta kepada setiap Ormas Islam tidak melakukan aksi swiping untuk tempat hiburan malam selama bulan Ramadhan ini, karena itu merupakan tugas dari Polisi.

"Kita tahu betul kalau tujuan Ormas itu sangat baik, untuk menegakkan amal ma`ruf nahi mungkar. Namun, perlu dipahami bersama, ini menjadi tugas pokok bagi kita, dan jika akan melakukan aktifitas tersebut diharapkan dapat berkoordinasi dengan pihak kepolisian, seperti tahun-tahun sebelumnya," katanya.

Ia juga menambahkan, berbagai aktivitas masyarakat selama bulan Ramadhan seperti kebut-kebutan dan kumpul-kumpul selesai sahur, juga menjadi target pihaknya.

Untuk itu, ia meminta kepada masyarakat, khususnya para pemuda agar tidak melakukan aktivitas negatif seperti kebut-kebutan di jalan seslesai sahur, karena menurutnya puasa Ramadhan itu bukan untuk hura-hura, tetapi untuk meningkatkan ibadah dan intrapeksi diri.

"Makanya ini perlu perhatian dari orang tua, tokoh masyarakat dan tokoh agama agar bisa mengingatkan anak-anak untuk tidak melakukan hal tersebut. Dari pada ngumpul-ngumpul, lebih baik selesai sahur, lakukan Sholat Subuh dan membaca Al Qur`an agar puasanya bisa lebih baik," kata Arief.

(KR-RDO/A029)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015