Pontianak  (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM setempat, secara rutin atau terus menerus melakukan pemantauan terhadap naik turunnya harga sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako) di pasar tradisional setempat.

"Hasil pemantauan kami di lapangan, tidak hanya masalah kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok, melainkan ada perbedaan harga yang cukup mencolok antara pasar tradisional yang satu dengan yang lainnya," kata Wali Kota Pontianak Sutarmidji di Pontianak, Rabu.

Ia meminta, kepada media massa dalam memberitakan terkait kenaikan atau patokan harga sembako, sebaiknya pada harga sembako yang dijual di Pasar Flamboyan atau pasar tradisional terbesar di Kota Pontianak itu.

"Karena kalau harga-harga sembako di pasar tradisional lainnya, bukan harga riil sebenarnya, tetapi harga spekulatif dari pedagang di pasar tradisional itu sendiri," ungkap Sutarmidji.

Ia mencontohkan harga telur ayam ras di Pasar Flamboyan untuk ukuran paling kecil masih dijual Rp1.250 /butir, sementara di Pasar Dahlia untuk ukuran yang sama dijual Rp1.350 /butir, dan begitu juga harga kebutuhan pokok lainnya, yang mengalami selisih harga jual antara Pasar Flamboyan yang cenderung lebih murah ketimbang di pasar tradisional lainnya.

"Begitu juga informasi yang sengaja dihembuskan oleh pedagang kue, yang menyatakan harga telur naik, sehingga harga kue kering atau lapis untuk Lebaran akan naik. Itu sengaja mereka (pedagang kue) hembuskan agar mereka bisa semaunya menaikkan harga jual kue tersebut," kata Sutarmidji.

Dalam beberapa kali kesempatan, Wali Kota Pontianak mengajak warga kota itu, untuk ikut berperan dalam menekan harga sembako dengan tidak membeli berbagai kebutuhan pokok itu dalam jumlah banyak.

"Dalam menghadapi bulan Ramadhan, masyarakat tidak perlu banyak membeli berbagai kebutuhan pokok, karena pada siang harinya umat Muslim malah tidak makan dan minum," katanya.

Tetapi, kenyataan di lapangan sepanjang bulan Ramadhan, malah pengeluaran sebagian besar masyarakat meningkat dibanding hari biasanya.

"Mari mulai sekarang, kita menerapkan hidup hemat, dengan membeli berbagai kebutuhan pokok atau lainnya, dengan seperlunya saja," katanya.

(U.A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015