Pontianak (Antara Kalbar) - Wali Kota Pontianak Sutarmidji menginstruksikan kepada guru tingkat SMA/sederajat, agar memulangkan atau menghentikan aktivitas belajar para siswa SMA karena semakin pekatnya asap di kota itu.

"Karena semakin pekatnya kabut asap sehingga ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara) masuk kategori sangat berbahaya bagi kesehatan, maka aktivitas belajar tingkat SMA/sederajat mulai hari ini diliburkan dan masuk kembali, Senin (21/9)," kata Sutarmidji di Pontianak, Rabu.

Sutarmidji menjelaskan, seandainya kabut asap pada Senin mendatang tambah parah, maka aktivitas belajar sekolah akan diliburkan lagi.

"Kebetulan Pontianak punya tabungan libur sekitar satu minggu, karena pada saat Idul Fitri kemarin sekolah-sekolah di Pontianak lebih cepat masuk satu minggu dibanding daerah lainnya, sehingga tidak mengganggu jam belajar siswa," kata Sutarmidji.

Menurut dia, untuk meliburkan siswa akibat kabut asap memang harus hati-hati, dengan pertimbangan jangan sampai mengganggu jam belajar siswa, sehingga Pemkot tidak gegabah dalam hal ini.

"Tetapi karena ISPU saat ini sudah masuk kategori sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, maka semua aktivitas belajar mulai dari TK hingga SMA/sederajat kami liburkan dan masuk kembali Senin mendatang," ujarnya.

Kategori ISPU dari berbahaya hingga baik adalah: 0 - 50 PM kategori baik; 51 - 100 PM sedang; 101 - 199 tidak sehat; 200 - 299 PM sangat tidak sehat; dan 300 - 500 PM kategori berbahaya.

Sementara, itu Kepolisian Daerah Kalbar menurunkan sebanyak 1.000 personel Brimob untuk ikut memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang tersebar di beberapa kabupaten-kabupaten di Kalbar.

"Kami telah mengerahkan personel yang ada di daerah, termasuk terkait dengan penyidik pembantu untuk menangani kasus kebakaran hutan dan lahan," kata Kapolda Kalbar Brigjen (Pol) Arief Sulistyanto.

Dari Pantauan Satelit NOAA, Senin (14/9) sekitar pukul 17.00 WIB, terpantau 62 titik api di Kalbar. Sedangkan dari Satelit MODIS, terdapat 229 titik api pada pantauan pukul 05.00 WIB, Selas (159)

Dari pantauan dua satelit itu, Kabupaten Ketapang masih merupakan daerah yang paling banyak terdapat titik api, yakni tercatat 24 titik api dari pantauan Satelit NOAA, dan 113 titik api dari pantauan Satelit MODIS.

(A057/B008)

Pewarta: Andilala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015