Pontianak (Antara Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat Cornelis meminta bupati, camat dan kepala desa yang ada di Kabupaten Ketapang agar serius memperhatikan masalah asap yang akhir-akhir ini semakin mengganggu aktivitas masyarakat.
"Asap yang terjadi di Kalbar sebagian besar merupakan kontribusi dari kabupaten Ketapang dan Kubu Raya. Makanya camat sampai kepala desa di Ketapang jangan diam saja," kata Cornelis saat menggelar rapat kerja pemerintahan di Kabupaten Ketapang, Jumat.
Dia menegaskan kepada PJ bupati Ketapang untuk agar bisa menggunakan biaya tidak terduga, jika kondisi asap semakin pekat. Selain itu, para Kades dan camat juga diharapkan bisa menggerakkan masyarakat.
"Hal yang menjadi ancaman, asap ini sudah diprotes, Singapura dan mereka akan mengadakan class action, karena Indonesia dianggap tidak mampu mengurus negara terutama masalah asap. Apakah kita tidak malu kita dianggap tidak mampu mengurus negara," ucapnya.
Cornelis mengatakan, selama hampir dua bulan ini terus berkeliling Kalimantan Barat mulai dari Kapuas Hulu, Sintang, Sekadau, Sanggau dan Ketapang karena daerah-daerah itu berpotensi memiliki titik api.
Kunjungan itu sendiri dilakukan untuk memberikan penyuluhan dan himbauan agar secara bersama-sama menanggulangi masalah asap, rabies, dan tidak kalah penting netralitas PNS dalam Pilkada serentak.
Dalam kesempatan itu juga, dia memerintahkan para Kepala Desa untuk mengimbau perusahaan-perusahaan di area masing-masing, supaya menyiram tanaman yang berumur tiga tahun, supaya gambut tidak terbakar.
"Jangan anggap remeh masalah asap, karena sudah mengganggu berbagai aspek kehidupan masyarakat," katanya.
Cornelis juga mengatakan bahwa dirinya siap 24 jam memantau asap, untuk itu dirinya berbagi tugas dengan wakil Gubernur Kalbar dalam menjalankan tugas pemerintahan.
"Kepala BPBD Provinsi Kalbar (TTA Nyarong) diperintahkan untuk standbye di pontianak, bila ada perkembangan terkait asap, segera informasikan dan tangani," kata Cornelis.
Ditempat yang sama, Penjabat Bupati Ketapang Kartius, mengatakan, terkait penanggulangan bencana asap, pihaknya sudah sangat serius. Namun luas Ketapang yang 23 persen dari provinsi Kalbar menjadikan pihaknya harus ekstra dalam pergerakan dan pengawasan.
"Kami sudah turun kelapangan dan memang ngeri situasi asapnya, namun beberapa titik asap sebenarnya sudah habis, dan siaga asap, akan diperpanjang menjadi darurat asap," kata Kartius.
Berdasarkan pantauan satelit NOAA, di Ketapang saat ini ada sembilan titik api, yang terletak di Jelai Hulu 2 titik, Kendawangan dan Manis Mata 2 titik api, Nanga Tayap satu titik api dan Tumbang Titi 3.
Dia juga meminta agar camat dan kades yang ada di Ketapang bisa lebih serius menganggulangi masalah asap tersebut.***4***

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015