Pontianak (Antara Kalbar) - Ketua DPD FPI Kalbar Habib M Iskandar Alkadri mendesak pemerintah dan instansi terkait, tegas dalam menyikapi kasus pelecehan terhadap agama Islam dengan ditemukannya lafadz Allah pada sandal yang di Jawa Timur.
"Karena ini sudah mengarah pada pelecehan terhadap agama Islam, sehingga instansi terkait harus tegas dalam hal ini, seperti menarik peredaran sandal tersebut kalau memang sudah beredar di masyarakat," kata Habib M Iskandar Alkadri di Pontianak, Selasa.
Ia juga berharap, para pelaku usaha juga harus lebih teliti dan sensitif, sehingga tidak lagi ditemukan yang sifatnya pelecehan terhadap agama maupun lainnya, apalagi latar belakang pendidikan masyarakat yang berbeda-beda sehingga dikhawatirkan bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Oleh karenanya pemerintah harus melakukan langkah konkrit, karena itu termasuk dalam mengancam stabilitas kenyamanan dan keamanan antar umat beragama, sehingga harus segera disikapi, seperti menarik peredaran sandal itu, dan menelusuri asal sandal tersebut," katanya.
Menurut dia, agama apapun tidak menginginkan ketidaknyamanan terjadi, sehingga sudah tugas bersama-sama dalam menjaga kenyamanan dan keamanan antar umat beragama.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Karena ini sudah mengarah pada pelecehan terhadap agama Islam, sehingga instansi terkait harus tegas dalam hal ini, seperti menarik peredaran sandal tersebut kalau memang sudah beredar di masyarakat," kata Habib M Iskandar Alkadri di Pontianak, Selasa.
Ia juga berharap, para pelaku usaha juga harus lebih teliti dan sensitif, sehingga tidak lagi ditemukan yang sifatnya pelecehan terhadap agama maupun lainnya, apalagi latar belakang pendidikan masyarakat yang berbeda-beda sehingga dikhawatirkan bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Oleh karenanya pemerintah harus melakukan langkah konkrit, karena itu termasuk dalam mengancam stabilitas kenyamanan dan keamanan antar umat beragama, sehingga harus segera disikapi, seperti menarik peredaran sandal itu, dan menelusuri asal sandal tersebut," katanya.
Menurut dia, agama apapun tidak menginginkan ketidaknyamanan terjadi, sehingga sudah tugas bersama-sama dalam menjaga kenyamanan dan keamanan antar umat beragama.
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015