Sekadau (Antara Kalbar) - Kabut asap yang kembali menyelimuti Kabupaten Sekadau beberapa hari belakangan tampak lebih parah dari sebelumnya.
Pantauan di lapangan, hingga 22 Oktober, jarak pandang di jalan raya hanya di kisaran 150 hingga 100 meter. Tingkat kepekatan asap secara kasat mata juga lebih tebal. Kabut asap belakangan ini diyakini kiriman dari luar daerah.
"Kita belum dapat memastikan sejauh mana kadar kabut asap. Kalau dilihat secara kasat mata sepertinya masuk level bahaya," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sekadau Akhmad Suryadi, Kamis.
Kembalinya kabut asap membuat warga kesulitan beraktivitas. Meski keluhan gangguan kesehatan akibat asap belum banyak terdengar, namun pihak BPBD mengimbau agar warga menggunakan masker saat berada diluar rumah. Sejauh ini, sebagian besar warga mulai menggunakan masker saat berkendara.
"Sepertinya perlu bagi-bagi masker lagi," tutur Akhmad.
Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sekadau, Yosef Yustinus saat dikonfirmasi terpisah mengatakan pihaknya belum melakukan uji indeks standar pencemaran udara (ISPU). Dengan demikian, BLH belum dapat mengukur separah mana pencemaran udara akibat asap.
"Kami belum tes, karena asap yang hari ini kan serangan fajar (tahap awal). Besok kami mulai tes. Jadi hari ini belum bisa dipastikan kadarnya. Pengoperasian alat uji ISPU bergantung pada hidup-padamnya listrik. Sebab, alat tersebut memang menggunakan sistem elektronik. Kalau diasumsikan, sepertinya mendekati tahap yang terakhir diuji kemarin," kata dia. (Gansi/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Pantauan di lapangan, hingga 22 Oktober, jarak pandang di jalan raya hanya di kisaran 150 hingga 100 meter. Tingkat kepekatan asap secara kasat mata juga lebih tebal. Kabut asap belakangan ini diyakini kiriman dari luar daerah.
"Kita belum dapat memastikan sejauh mana kadar kabut asap. Kalau dilihat secara kasat mata sepertinya masuk level bahaya," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sekadau Akhmad Suryadi, Kamis.
Kembalinya kabut asap membuat warga kesulitan beraktivitas. Meski keluhan gangguan kesehatan akibat asap belum banyak terdengar, namun pihak BPBD mengimbau agar warga menggunakan masker saat berada diluar rumah. Sejauh ini, sebagian besar warga mulai menggunakan masker saat berkendara.
"Sepertinya perlu bagi-bagi masker lagi," tutur Akhmad.
Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sekadau, Yosef Yustinus saat dikonfirmasi terpisah mengatakan pihaknya belum melakukan uji indeks standar pencemaran udara (ISPU). Dengan demikian, BLH belum dapat mengukur separah mana pencemaran udara akibat asap.
"Kami belum tes, karena asap yang hari ini kan serangan fajar (tahap awal). Besok kami mulai tes. Jadi hari ini belum bisa dipastikan kadarnya. Pengoperasian alat uji ISPU bergantung pada hidup-padamnya listrik. Sebab, alat tersebut memang menggunakan sistem elektronik. Kalau diasumsikan, sepertinya mendekati tahap yang terakhir diuji kemarin," kata dia. (Gansi/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015