Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Barat, Anthony Sebastian Runtu mengatakan, pada tahun ini pihaknya memfokuskan pemasangan rambu lalulintas di Danau Sentarum, Kabupaten Kapuas Hulu.
"Setiap tahun melakukan pengadaan rambu lalu lintas. Pada tahun ini difokuskan pada rambu sungai di kawasan Danau Sentarum, Kabupaten Kapuas Hulu," kata Anthony di Pontianak, Jumat.
Keberadaan rambu di sana dinilai penting karena saat air pasang banyak kendaraan sungai yang melintas.
"Pada 2016 juga ada pengadaan rambu sungai maupun darat. Lokasinya tersebar di seluruh Kalbar," tuturnya.
Terkait keberadaan rambu lalulintas tersebut, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Kalbar untuk menjaga rambu-rambu lalu lintas yang dipasang. Keberadaannya sangat penting untuk keselamatan pengguna jalan.
"Biaya pengadaan rambu ini cukup besar. Kalau dirusak, pengguna jalan juga yang rugi karena membahayakan jiwa mereka," tuturnya.
Hal itu disampaikannya karena banyak rambu sungai dan darat yang hilang maupun rusak yang dikarenakan adanya warga yang jahil.
"Padahal rambu-rambu itu sangat penting untuk keselamatan orang banyak. Ini ulah warga yang iseng," katanya.
Anthony mengatakan ia mendapatkan laporan mengenai rambu yang sengaja rusak oleh warga. Diantaranya dari salah satu kepala desa di Kalbar yang melaporkan adanya rambu yang dicabut dan dibuang oknum warganya.
"Saya tanyakan, ada buktinya? Ternyata ada buktinya," kata Anthony.
Beberapa yang hilang diantaranya lampu mata kucing yang dipasang di portal pembatas jalan, rambu lalu lalu lintas, lampu penerangan, dan lainnya. Hal ini merata hampir di seluruh Kalbar.
"Di Bengkayang ada rambu lalu lintas terbuat dari campuran karet dan plastik. Kemudian warga membakar sampah di bawahnya, ya melelehlah dan rusak rambu itu," katanya.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Setiap tahun melakukan pengadaan rambu lalu lintas. Pada tahun ini difokuskan pada rambu sungai di kawasan Danau Sentarum, Kabupaten Kapuas Hulu," kata Anthony di Pontianak, Jumat.
Keberadaan rambu di sana dinilai penting karena saat air pasang banyak kendaraan sungai yang melintas.
"Pada 2016 juga ada pengadaan rambu sungai maupun darat. Lokasinya tersebar di seluruh Kalbar," tuturnya.
Terkait keberadaan rambu lalulintas tersebut, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Kalbar untuk menjaga rambu-rambu lalu lintas yang dipasang. Keberadaannya sangat penting untuk keselamatan pengguna jalan.
"Biaya pengadaan rambu ini cukup besar. Kalau dirusak, pengguna jalan juga yang rugi karena membahayakan jiwa mereka," tuturnya.
Hal itu disampaikannya karena banyak rambu sungai dan darat yang hilang maupun rusak yang dikarenakan adanya warga yang jahil.
"Padahal rambu-rambu itu sangat penting untuk keselamatan orang banyak. Ini ulah warga yang iseng," katanya.
Anthony mengatakan ia mendapatkan laporan mengenai rambu yang sengaja rusak oleh warga. Diantaranya dari salah satu kepala desa di Kalbar yang melaporkan adanya rambu yang dicabut dan dibuang oknum warganya.
"Saya tanyakan, ada buktinya? Ternyata ada buktinya," kata Anthony.
Beberapa yang hilang diantaranya lampu mata kucing yang dipasang di portal pembatas jalan, rambu lalu lalu lintas, lampu penerangan, dan lainnya. Hal ini merata hampir di seluruh Kalbar.
"Di Bengkayang ada rambu lalu lintas terbuat dari campuran karet dan plastik. Kemudian warga membakar sampah di bawahnya, ya melelehlah dan rusak rambu itu," katanya.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015