Ketapang (Antara Kalbar) - Mantan Bupati Ketapang Henrikus meminta seluruh pelaksana Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Ketapang bekerja jujur dan profesional.
Menurutnya, jangan sampai ada petugas maupun pengawas penyelenggara pemilu yang memihak salah satu calon sehingga mengkhianati suara masyarakat.
"Baik KPU dan Panwaslu beserta seluruh jajarannya agar amanah dalam menjalankan tugas, jangan sampai ada petugas yang memihak, sehingga mengkhianati suara masyarakat yang telah rela meluangkan waktu memberikan hak suara untuk memilih pemimpin Ketapang 5 tahun kedepan," ungkapnya setelah memberikan suara di TPS 14 Kelurahan Tengah, Rabu.
Lebih lanjut ia mengatakan, selain hal tersebut, Henrikus juga mengimbau kepada seluruh pendukung pasangan calon agar tidak menyebarkan isu-isu yang dapat membuat masalah atau memancing ketidakkondusifan wilayah Ketapang.
"Masyarakatpun kita minta untuk tidak mudah terpengaruh sama isu yang memecah belah kita warga Ketapang yang selama ini dikenal kondusif dan aman," harapnya.
Ia juga meminta kepada seluruh pasangan calon, pendukung pasangan calon maupun masyarakat umum agar tidak mudah melakukan tindakan anarkis jika terjadi permasalahan dalam proses Pilkada ini.
Menurutnya pemerintah tentu telah menyiapkan jalur hukum yang dapat ditempuh. "Selesaikan melalui jalur hukum yang ada, jangan main hakim sendiri," jelasnya.
Iapun meminta kepada seluruh aparat keamanan baik pihak Polri maupun TNI agar bertindak netral dan tegas dalam menindak segala pelanggaran yang ada selama pemilukada.
"Tentunya hukum adalah panglima yang harus ditegakkan, terlebih jika di lihat sebelum Pilkada memang cenderung kondusif, namun yang rawan pada pasca Pilkada karena sudah bicara soal menang kalah, sehingga kita semua harus waspada jangan sampai terpancing isu-isu tidak benar dan kita harus menjaga keamanan dan kekondusifan Ketapang bersama," jelasnya.
Mantan orang nomor satu di ketapang ini ditemani oleh sang istri Riniwati Henrikus beserta anak dan menantunya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Menurutnya, jangan sampai ada petugas maupun pengawas penyelenggara pemilu yang memihak salah satu calon sehingga mengkhianati suara masyarakat.
"Baik KPU dan Panwaslu beserta seluruh jajarannya agar amanah dalam menjalankan tugas, jangan sampai ada petugas yang memihak, sehingga mengkhianati suara masyarakat yang telah rela meluangkan waktu memberikan hak suara untuk memilih pemimpin Ketapang 5 tahun kedepan," ungkapnya setelah memberikan suara di TPS 14 Kelurahan Tengah, Rabu.
Lebih lanjut ia mengatakan, selain hal tersebut, Henrikus juga mengimbau kepada seluruh pendukung pasangan calon agar tidak menyebarkan isu-isu yang dapat membuat masalah atau memancing ketidakkondusifan wilayah Ketapang.
"Masyarakatpun kita minta untuk tidak mudah terpengaruh sama isu yang memecah belah kita warga Ketapang yang selama ini dikenal kondusif dan aman," harapnya.
Ia juga meminta kepada seluruh pasangan calon, pendukung pasangan calon maupun masyarakat umum agar tidak mudah melakukan tindakan anarkis jika terjadi permasalahan dalam proses Pilkada ini.
Menurutnya pemerintah tentu telah menyiapkan jalur hukum yang dapat ditempuh. "Selesaikan melalui jalur hukum yang ada, jangan main hakim sendiri," jelasnya.
Iapun meminta kepada seluruh aparat keamanan baik pihak Polri maupun TNI agar bertindak netral dan tegas dalam menindak segala pelanggaran yang ada selama pemilukada.
"Tentunya hukum adalah panglima yang harus ditegakkan, terlebih jika di lihat sebelum Pilkada memang cenderung kondusif, namun yang rawan pada pasca Pilkada karena sudah bicara soal menang kalah, sehingga kita semua harus waspada jangan sampai terpancing isu-isu tidak benar dan kita harus menjaga keamanan dan kekondusifan Ketapang bersama," jelasnya.
Mantan orang nomor satu di ketapang ini ditemani oleh sang istri Riniwati Henrikus beserta anak dan menantunya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015