Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis Rumah Sakit dr Abdul Aziz Singkawang, Mularso mengatakan sepanjang 2015 pihaknya telah menangani sebanyak 58 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Alhamdulillah, mereka (penderita) pulang dengan sembuh, dalam artian tidak ada yang meninggal dunia. Rata-rata yang terkena DBD, antara usia 8 tahun sampai dengan 10 tahun," katanya, di Singkawang, Rabu.

Sedangkan pada tahun 2016, lanjutnya, sampai dengan hari ini baru ada satu kasus DBD yang ditangani. Itupun, merupakan pasien rujukan dari Puskesmas Tambelan, Kepulauan Riau, dengan usia anak 8 tahun.

"Nama pasien, Rizki. Dia masuknya sejak 31 Januari 2016 dan setelah diperiksa di ruang laboratorium, positif DBD dan dirawat di kelas 2, menggunakan BPJS," katanya.

Menurutnya, kondisi pasien belum parah. Karena belum terlambat dibawa ke rumah sakit. Melihat perubahan cuaca (pancaroba) yang tidak menentu sekarang ini, tidak menutup kemungkinan masih ada penderita DBD lainnya.

"Mungkin saja, mereka (penderita lainnya) sudah mendapatkan pelayanan di tingkat pertama (Puskesmas), sehingga tidak sampai dirujuk ke rumah sakit," katanya.

Namun dia tetap mengimbau, agar masyarakat selalu waspada serta menjaga kebersihan lingkungan dengan cara melakukan gerakan 3M (menutup, menguras, menimbun).

Dan apabila mendapati anak demam panas tinggi, segeralah periksakan ke Puskesmas terdekat, untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium.

"Jangan sampai ditunda-tunda. Sehingga membuat anak menjadi kritis," katanya.

Dalam kesempatan itu, Nova Alfianto, ayah pasien DBD bernama Rizki mengatakan, gejala awal anaknya demam panas pada Senin minggu lalu.

Diapun langsung membawa anaknya ke Puskesmas Tambelan. Setelah diperiksa, ternyata trombositnya turun.

Kemudian, sekitar beberapa hari kemudian panasnya semakin naik. "Sehingga minta rujukan untuk dirawat ke rumah sakit Abdul Aziz Singkawang," jelasnya.

Setelah mendapatkan di RSUD Abdul Aziz, kondisi anaknya sudah membaik, dimana suhu badan sudah normal dan nafsu makan sudah ada. Hanya saja, saat buang air besar, masih keluar darah, terutama pada siang hari.

"Kalau pagi normal. Tapi kalau siang, hanya darah yang keluar," katanya. 

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016