Jakarta (Antara Kalbar) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyusun rencana kontijensi untuk mengantisipasi banjir di Provinsi DKI Jakarta.

"Berdasarkan rencana kontijensi bencana banjir yang disusun oleh BPBD DKI Jakarta, banjir diperkirakan pada Februari 2016," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers "Penanganan Banjir dan Longsor" di kantor BNPB, Jakarta, Rabu.

Menurut Sutopo, wilayah Jakarta akan terjadi siaga darurat banjir pada minggu pertama sampai ketiga dan tanggap darurat pada minggu ketiga sampai keempat bulan ini.

Ia menjelaskan pada siaga darurat ada 34 kelurahan, 134 RW di 18 kecamatan terdampak dan 52.451 jiwa mengungsi di 72 titik pengungsian.

Sementara itu, pada tanggap darurat ada 57 kelurahan, 201 RW di 23 kecamatan terdampak banjir dengan 56.113 jiwa mengungsi di 83 lokasi.

Menurut dia, rencana kontijensi ini dijadikan dasar dalam kesiagaan untuk menghadapi banjir di Ibu Kota.

Ia menjelaskan adanya pengaruh El Nino menyebabkan jumlah hujan berkurang dan sebarannya tidak merata selama Januari 2016.

"Hujan pada Januari yang lebih kecil menyebabkan kejadian banjir dan longsor pada Januari 2016 menurun dibandingkan Januari 2015, yaitu penurunan kejadian banjir sebesar 43 persen dan longsor 75 persen," ungkapnya.

Mundurnya musim hujan, kata dia, menyebabkan puncak musim hujan terjadi pada Februari 2016, sehingga banjir, longsor, dan puting beliung berpotensi banyak terjadi bencana pada bulan ini.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016