Lhokseumawe  (Antara Kalbar) - Musibah banjir bandang yang melanda wilayah Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, dua hari lalu, menyebabkan kerusakan terhadap sejumlah sarana publik, namun aktifitas masyarakat tidak terganggu.

Kepala Bagian Humas Pemkab Aceh Utara T Nadirsyah di Lhokseumawe, Rabu mengatakan, meskipun terjadinya kerusakan terhadap sarana publik, akan tetapi tidak sampai menganggu aktivitas masyarakat.

Nadirsyah menambahkan, sejumlah sarana publik rusak yaitu, tanggul sungai jebol di Kilometer V Cot Girek, tiang listrik tumbang di Kilometer I Cot Girek dan pagar sekolah SMA di Kecamatan Matangkuli, yang terpaksa dibobol oleh dewan guru agar air tidak terkurung dipekarangan sekolah.

Akibat terjadinya kerusakan tanggul sungai jebol di Kilometer V Cot Girek, menyebabkan air mengenangi sejumlah pemukiman penduduk. Namun sekarang tanggul dimaksud sedang diperbaiki, namun belum sempurna.

"Waktu tanggul itu jebol, air mengenangi seluruh permukiman warga. Namun sekarang tanggul tersebut sudah diperbaiki, akan tetapi belum sempurna, semoga saja dalam beberapa hari ini tidak terjadi hujan deras agar tidak sampai terjadi kerusakan yang lebih parah lagi," tutur Nadirsyah.

Tambahnya, Pemkab Aceh Utara melalui dinas teknis, telah melakukan penanganan terhadap kerusakan sejumlah sarana publik tersebut, agar aktifitas masyarakat tidak terganggu.

Sebagaimana diketahui, hujan lebat yang melanda wilayah Kabupaten Aceh Utara selama beberapa waktu yang lalu, telah menyebabkan banjir mengenangi beberapa kawasan.

Ketinggian air mencapai 30 centimeter hingga satu meter, menyebabkan warga yang tinggal di Kecamatan Matang Kuli dan Langkahan terpaksa mengungsi.

Ribuan warga tersebut mengungsi ke meunasah (surau) dan daerah-daerah yang tidak tergenang banjir sembari menunggu air surut.

Pewarta: Mukhlis

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016