Jakarta (Antara Kalbar) - Pemerhati anak Seto Mulyadi yang akrab disapa Kak Seto menegaskan selalu mengajarkan kepada anak-anak bahwa rokok juga merupakan narkoba yang harus diwaspadai.

"Rokok memang belum dikategorikan sebagai narkoba, tetapi kami terus menyebarluaskannya di kalangan anak-anak agar mereka ngeri dengan bahaya rokok," kata Kak Seto, di Jakarta, Rabu.

Kak Seto mengatakan, dia juga telah membuat lagu tentang rokok yang diajarkan kepada anak-anak. Salah satu liriknya berbunyi, "Ayo teman jangan merokok, rokok itu juga narkoba".

Menurut Kak Seto, prevalensi merokok pada anak-anak di Indonesia sudang sangat mengkhawatirkan.

Hasil penelitian Komisi Nasional Perlindungan Anak menyebutkan akan-anak Indonesia sudah terpapar asap rokok sejak masih bayi dan balita.

"Padahal, mengutip puisi Taufik Ismail, sebanyak 1.100 orang meninggal dunia per hari karena rokok. Jumlah itu 25 kali lebih banyak dari kematian akibat narkoba. Namun, kita selama ini lebih waspada terhadap ancaman narkoba daripada rokok," ujarnya pula.

Kak Seto mengatakan perlindungan anak dari rokok di Indonesia masih sangat lemah.

Indonesia termasuk negara yang belum meratifikasi Konvensi Kerangka Kerja untuk Pengendalian Tembakau (FCTC) bersama dengan beberapa negara kecil Afrika.

Padahal, rokok berdampak buruk terhadap anak-anak. Semakin muda anak merokok, maka peluang mereka untuk kecanduan semakin besar.

Menurut Kak Seto, semua itu merupakan strategi industri rokok dunia untuk menggantikan konsumen mereka, yaitu para perokok yang sudah sakit-sakitan dan meninggal dunia.

"Mengapa Indonesia sebagai bangsa yang besar begitu lemah untuk berani menggugat rokok sebagai salah satu kekuatan pembunuh bangsa ini," katanya mempertanyakan.

(D018/B. Budiman)

Pewarta: Dewanto Samodro

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016