Pontianak (Antara Kalbar) - Keunikan dan keberagaman budaya lokal Kota Pontianak yang terdiri bermacam suku seperti Melayu, Tionghoa dan Dayak membuat dua rumah produksi film Indonesia dan Malaysia yakni Java Pictures dan Warna Sinema berkolaborasi membuat film berjudul "Destiny".

"Film ini juga mengambil setting tempat-tempat indah dan unik di Indonesia. Pontianak dipilih sebagai lokasi syuting lantaran memiliki keunikan tersendiri, terutama dalam hal budaya," ujar sang produser Angel Kawilarang saat melakukan syuting di Pontianak, Sabtu.

Angel menambahkan kebudayaan yang majemuk seperti Melayu, Dayak dan Tionghoa serta suku lainnya yang berbaur namun tidak menghilangkan identitas masing-masing menjadi kekuatan tersendiri dalam film tersebut.

"Ada kesamaan yang cukup kuat antara Melayu di Sumatera, Kalimantan dan Malaysia. Ini juga menjadi ide dasar cerita ini," terangnya.

Film tersebut ditargetkan tayang di bioskop Indonesia dan Malaysia pada September mendatang.

Selain mengambil setting tempat di Pontianak, film tersebut juga syuting di Kota Singkawang, Jakarta, Bangka-Belitung, Kuala Lumpur dan Kinabalu.

"Film ini juga akan kita ikut sertakan dalam festival Film Internasional 2016 di Toronto, Amerika Serikat," katanya.

Dengan singkat istri dari Wallmer Sitohang menceritakan bahwa film tersebut memiliki genre drama dengan cerita yang kuat.

Film Destiny disebutnya mengisahkan pasangan beda negara yang memiliki anak kembar, dimana kedua anak itu kemudian terpisah.

"Banyak intrik dalam cerita ini. Walaupun drama, tetapi ada unsur komedi juga di dalamnya. Untuk artis yang meramaikan film ini sendiri adalah Egi Fedly, Dewi Yul, Monica Oemardy, Marcell Darwin dan beberapa artis lainnya," kata dia.

Sementara itu satu pemain film ini dan merupakan artis berpengalaman Dewi Yul mengaku senang dipercaya terlibat dalam film Destiny.

Dia mendapat kepercayaan memerankan orangtua anak kembar yang merupakan tokoh sentral dalam film itu.

"Saya melihat Pontianak punya keunikan yang bisa mendatangkan wisatawan," katanya.

Dewi Yul yang bukan kali itu saja datang ke Pontianak mengatakan salah satu yang menjadi daya tarik Pontianak adalah kulinernya.

Pontianak disebutnya punya aneka ragam kuliner dan masing-masing punya ciri khas namun dia paling suka masakan ikan asam pedas.

Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pontianak Hilfira Hamid yang hadir dan menyaksikan langsung pengambilan gambar sangat mengapresiasi dan menurutnya film tersebut bisa mengenalkan budaya yang ada Pontianak ke dunia luar dan bahkan internasional.

"Film ini mengambil adegan di Pontianak. Maka sudah dipastikan akan banyak penonton yang tertarik datang dan melihat nantinya. Film ini juga akan memberikan dampak positif kepada wisata Pontianak karena akan dikenal lewat film ini," katanya.

(KR-DDI/A043)

Pewarta: Dedi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016