Pontianak  (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan setempat yang bekerja sama dengan Perum Bulog Divre Kalbar, sudah menjual sebanyak dua ton daging sapi beku di kota itu.

"Hingga saat ini kami sudah menjual sebanyak dua ton daging sapi beku pada operasi pasar sebelumnya, dan sedang menunggu satu ton lagi untuk dijual di operasi pasar lanjutan," kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Pontianak, Hidayati di Pontianak, Kamis.

Ia berharap dengan digelarnya operasi pasar terhadap daging sapi beku tersebut, bisa menekan atau menurunkan harga daging sapi lokal yang saat ini harganya masih cukup tinggi, yakni berkisar Rp115 ribu hingga Rp130 ribu/kilogram.

"Mudah-mudahan menjelang Lebaran harga daging sapi lokal tidak naik lagi, atau harganya tidak melebihi dari Rp115 ribu hingga Rp130 ribu/kilogram," ungkapnya.

Menurut dia, untuk Kota Pontianak dan Singkawang disiapkan sebanyak lima ton daging sapi beku, dan kemungkinan bisa bertambah hingga menjadi 10 ton.

Sebelumnya, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalimantan Barat Abdul Manaf Mustafa mengatakan, Kalbar mendapatkan kuota 15 ton daging sapi beku dari pemerintah pusat, untuk memenuhi kebutuhan daging masyarakat saat Ramadhan dan menjelang Lebaran.

Daging beku tersebut dijual seharga Rp85 ribu per kilogram. Harga jual ini lebih mahal dari ketentuan Presiden RI yang sebesar Rp80 kilogram karena ada ongkos angkut.

"Jika seandainya 15 ton daging beku itu kurang, kami akan mengajukan tambahan lagi kepada pemerintah pusat. Masyarakat tidak perlu khawatir untuk mengkonsumsi daging beku itu, karena kita impor dari Selandia Baru dan Australia yang sudah terjamin kualitasnya, juga halal," ujar Manaf.


(U.A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016