Pontianak (Antara Kalbar) - Hari Raya Idulfitri merupakan bukti kemenangan bagi kaum yang beriman ketika selepas matahari terbenam pada hari terakhir Ramadhan semua umat Muslim mengumandangkan tahmid dan takbir, kata Prof Dr Thamrin Usman DEA saat menjadi khatib Sholat Idulfitri di Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Rabu.
    "Ramadhan sendiri adalah bulan yang penuh rahmat, berlipat ganda amal perbuatan yang dilakukan," ujar Thamrin Usman dihadapan ribuan jamaah mesjid terbesar di Kalbar itu.

Selain itu, dijanjikan malam yang lebih baik dari seribu bulan yakni Lailatul Qadar.
"Ramadhan adalah bulan pengampunan dosa-dosa," ujar dia. Ia mengutip hadist yang menyebutkan bahwa seandainya umat Muslim tahu apa dibalik Ramadhan, niscaya mereka akan meminta agar dijadikan sepanjang tahun.
Thamrin juga mengucapkan rasa syukur bahwa tahun ini perayaan Idulfitri secara serentak sekaligus mencerminkan semangat kebersamaan.

Rektor Untan ini membandingkan negara lain yang hingga kini masih dilanda konflik. "Ada kecederungan merugikan umat Muslim," kata dia.

Ia mencontohkan di Tiongkok dimana pemerintahnya melarang salah satu wilayahnya untuk berpuasa.
Bukan tidak mungkin nantinya upaya melemahkan Islam agar hilang dari muka bumi.

"Mereka berlindung dibalik anti diskriminasi, HAM," ujar dia. Kesan yang muncul pula bahwa Islam adalah teroris. Jadi, hati-hatilah dengan pria berjanggut, berpakaian Muslim, karena mereka pembawa masalah.

"Ini yang ingin dipertontonkan mereka terhadap Islam," ujar Thamrin. Selain itu, upaya untuk melemahkan Islam pun terus berlanjut.

Seperti menjauhkan sesama Muslim, menjauhkan umat Muslim dari mesjid, dan sebagainya.
Untuk itu, ia mengajak umat Muslim bersatu padu guna memperkuat Islam.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016