Pontianak (Antara Kalbar) - Pembangunan jalan paralel batas Kota Pontianak dengan Kabupaten Kubu Raya akan dimulai 2017, kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum setempat, Ismail.
"Pembangunan jalan paralel tersebut akan dimulai secara bertahap atau sesuai kemampuan APBD Kota Pontianak," kata Ismail di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan, jalan paralel tersebut nantinya, dibangun dengan lebar sekitar tujuh meter atau lebih kecil dari jalan utamanya.
Ismail berharap kepada masyarakat agar mau berpartisipasi, dengan mau menyerahkan lahan yang akan dibangun jalan paralel tersebut. "Akhir tahun ini kami mulai melakukan sosialisasi kepada masyarakat di sepanjang Jalan Ampera tersebut," ungkapnya.
Dia optimistis masyarakat dengan sukarela akan menyerahkan lahannya untuk dibangun jalan, karena dampak dari pelebaran dan pembangunan jalan, masyarakat juga yang akan merasakan, seperti nilai harga jual tanah menjadi meningkat dan mudah untuk berusaha.
"Saat ini, malah ada beberapa lokasi, masyarakat yang menghubungi kami untuk memberikan lahan mereka agar dibangun jalan, tetapi kami akan melihat prioritas wilayahnya dulu," ujar Ismail.
Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menargetkan pembangunan jalan paralel Ampera bisa diselesaikan dalam dua tahun, asalkan masyarakat mendukung pembangunan jalan itu.
"Apalagi kalau masalah lahannya sudah tidak banyak lagi yang harus dibebaskan, karena telah mendapat dukungan dari masyarakat setempat," ujarnya.
Sutarmidji menambahkan, banyak keuntungan yang bisa didapat oleh masyarakat setempat, seperti harga tanah menjadi naik dan lain sebagainya.
"Kawasan Jalan Ampera ke depannya akan semakin diminati masyarakat untuk bermukim, karena kawasannya masih teduh, dan rindang," ujarnya.
(U.A057/B008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Pembangunan jalan paralel tersebut akan dimulai secara bertahap atau sesuai kemampuan APBD Kota Pontianak," kata Ismail di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan, jalan paralel tersebut nantinya, dibangun dengan lebar sekitar tujuh meter atau lebih kecil dari jalan utamanya.
Ismail berharap kepada masyarakat agar mau berpartisipasi, dengan mau menyerahkan lahan yang akan dibangun jalan paralel tersebut. "Akhir tahun ini kami mulai melakukan sosialisasi kepada masyarakat di sepanjang Jalan Ampera tersebut," ungkapnya.
Dia optimistis masyarakat dengan sukarela akan menyerahkan lahannya untuk dibangun jalan, karena dampak dari pelebaran dan pembangunan jalan, masyarakat juga yang akan merasakan, seperti nilai harga jual tanah menjadi meningkat dan mudah untuk berusaha.
"Saat ini, malah ada beberapa lokasi, masyarakat yang menghubungi kami untuk memberikan lahan mereka agar dibangun jalan, tetapi kami akan melihat prioritas wilayahnya dulu," ujar Ismail.
Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menargetkan pembangunan jalan paralel Ampera bisa diselesaikan dalam dua tahun, asalkan masyarakat mendukung pembangunan jalan itu.
"Apalagi kalau masalah lahannya sudah tidak banyak lagi yang harus dibebaskan, karena telah mendapat dukungan dari masyarakat setempat," ujarnya.
Sutarmidji menambahkan, banyak keuntungan yang bisa didapat oleh masyarakat setempat, seperti harga tanah menjadi naik dan lain sebagainya.
"Kawasan Jalan Ampera ke depannya akan semakin diminati masyarakat untuk bermukim, karena kawasannya masih teduh, dan rindang," ujarnya.
(U.A057/B008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016