Putussibau (Antara Kalbar) - Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pol Musyafak menegaskan, pengawasan terhadap penyelundupan di sepanjang perbatasan Indonesia - Malaysia merupakan tantangan dan tanggung jawab bersama semua pihak.
"Daerah perbatasan merupakan daerah strategis yang bisa saja digunakan oknum tertentu untuk kejahatan dan itu tantangan yang kita hadapi bersama," kata Musyafak ketika tatap muka dengan ratusan tokoh masyarakat di Gedung DPRD Kapuas Hulu di Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Rabu.
Perwira berbintang dua itu mengungkapkan, panjang perbatasan Indonesia - Malaysia di wilayah Kalimantan Barat 988 kilometer untuk jalur darat dan 1.500 kilometer jalur laut.
Ia pun menegaskan daerah perbatasan itu perlu dijaga bersama. " Kesinergian selama ini harus tetap dipertahankan," katanya.
Dikatakan Musyafak baru - baru ini telah berhasil digagalkan penyelundupan 31 kilogram lebih sabu - sabu. Bahkan selama enam bulan di Kalimantan Barat sudah ada sekitar satu kwintal sabu - sabu yang ditangkap.
"Jadi sudah berapa kwintal selama ini melewati perbatasan darat maupun laut sebagian besar berasal dari Malaysia," ungkap Musyafak.
Oleh sebab itu, Musyafak menuturkan untuk pengamanan perbatasan Polda Kalimantan Barat sudah memiliki mobil khusus yang bisa mendeteksi setiap barang yang dibawa.
"Mobil khusus itu hanya ada di kepresidenan di mabes Polri dan di Polda Kalbar, itu semua demi pengamanan perbatasan," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut dirinya meminta semua pihak tetap sinergis baik dalam menjaga keamanan maupun dalam mencegah penyelundupan di perbatasan.

Pewarta: Timotius

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016