Putussibau (Antara Kalbar) - Selama tahun 2016 Kapuas Hulu memproduksi benih ikan sebanyak 193.968 ekor yang dikelola oleh Balai Benih Ikan Klansin, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
"Dengan produksi benih ikan kita mampu menyumbang pendapatan asli daerah hingga Rp128.567.500," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis BBI Klansin, Kapuas Hulu Abang Zulkifli ketika ditemui di pusat Balai Benih Ikan di Kecamatan Mentebah, Kapuas Hulu, Kamis.
Dijelaskan Zulkifli saat ini ada 15 komoditas ikan yang sedang dikembangkan yaitu ikan Paten, Jelawat, Gurami, Nila, Ikan Mas, Betutu, Lele, Belida, Siluk, Botia, Semah, Baong, Ringgau, Tengadak, dan ikan Biawan.
Ia mengatakan pengembangan benih ikan di Kapuas Hulu berpotensi untuk pendapatan asli daerah, sehingga mesti terus di kembangkan.
Lebih lanjut Zulkifli mengatakan sejak tahun 2014 Balai Benih Ikan Kalnsin - Kapuas Hulu telah bekerjasama dengan Balai Penelitian Budidaya Ikan Hias - Depok Provinsi Jawa Barat dan Balai Budidaya Ikan Air Tawar - Bogor.
"Kita bekerja sama dalam transfer teknologi untuk pengembangan benih ikan Ringgau, Semah dan ikan Botia," jelas Zulkifli.
Menurut Zulkifli pada tahun 2016 pihaknya hanya memproduksi benih ikan, namun untuk tahun 2017 akan memproduksi ikan konsumsi.
"Selama ini ikan Kapuas Hulu banyak diminati daerah lain, itu perlu kita kembangkan dan kita lestarikan ikan air tawar agar tidak punah," kata Zulkifli.
Sementara itu Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Kadri ketika mengunjungi Balai Benih Ikan Klansin Kapuas Hulu mengatakan pengembangan potensi ikan yang dilakukan Kapuas Hulu mesti terus di dukung baik oleh Pemerintah Daerah, Provinsi maupun Pemerintah Pusat.
"BBI Klansin ini harus dijadikan contoh pengembangan potensi perikanan, apalagi Kapuas Hulu berada di daerah perbatasan Indonesia - Malaysia," kata Kadri.
Selain itu Wakil Rakyat perwakilan Daerah Pemilihan tujuh wilayah Kalimantan Barat meminta masyarakat untuk menggalakkan keramba dan kolam.
"Potensi ikan Kapuas Hulu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,namun perlu dilakukan pembinaan," kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa.
Nurul H
(T.KR-TFT/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Dengan produksi benih ikan kita mampu menyumbang pendapatan asli daerah hingga Rp128.567.500," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis BBI Klansin, Kapuas Hulu Abang Zulkifli ketika ditemui di pusat Balai Benih Ikan di Kecamatan Mentebah, Kapuas Hulu, Kamis.
Dijelaskan Zulkifli saat ini ada 15 komoditas ikan yang sedang dikembangkan yaitu ikan Paten, Jelawat, Gurami, Nila, Ikan Mas, Betutu, Lele, Belida, Siluk, Botia, Semah, Baong, Ringgau, Tengadak, dan ikan Biawan.
Ia mengatakan pengembangan benih ikan di Kapuas Hulu berpotensi untuk pendapatan asli daerah, sehingga mesti terus di kembangkan.
Lebih lanjut Zulkifli mengatakan sejak tahun 2014 Balai Benih Ikan Kalnsin - Kapuas Hulu telah bekerjasama dengan Balai Penelitian Budidaya Ikan Hias - Depok Provinsi Jawa Barat dan Balai Budidaya Ikan Air Tawar - Bogor.
"Kita bekerja sama dalam transfer teknologi untuk pengembangan benih ikan Ringgau, Semah dan ikan Botia," jelas Zulkifli.
Menurut Zulkifli pada tahun 2016 pihaknya hanya memproduksi benih ikan, namun untuk tahun 2017 akan memproduksi ikan konsumsi.
"Selama ini ikan Kapuas Hulu banyak diminati daerah lain, itu perlu kita kembangkan dan kita lestarikan ikan air tawar agar tidak punah," kata Zulkifli.
Sementara itu Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Kadri ketika mengunjungi Balai Benih Ikan Klansin Kapuas Hulu mengatakan pengembangan potensi ikan yang dilakukan Kapuas Hulu mesti terus di dukung baik oleh Pemerintah Daerah, Provinsi maupun Pemerintah Pusat.
"BBI Klansin ini harus dijadikan contoh pengembangan potensi perikanan, apalagi Kapuas Hulu berada di daerah perbatasan Indonesia - Malaysia," kata Kadri.
Selain itu Wakil Rakyat perwakilan Daerah Pemilihan tujuh wilayah Kalimantan Barat meminta masyarakat untuk menggalakkan keramba dan kolam.
"Potensi ikan Kapuas Hulu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,namun perlu dilakukan pembinaan," kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa.
Nurul H
(T.KR-TFT/N005)
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017