Pontianak (Antara Kalbar) - Bank Indonesia memprediksikan pada Februari 2017 akan terjadi inflasi di Kalimantan Barat yang dipicu oleh meningkatnya permintaan barang dan jasa seiring perayaan Cap Go Meh.

"Februari inflasi akan lebih tinggi dari bulan sebelumnya namun itu berada pada level yang masih terkendali," ujar Asisten Direktur KPw BI Kalbar, Adhinanto Cahyo di Pontianak, Kamis.

Adhinanto menjelaskan berdasarkan pola historis selama lima tahun terakhir, tekanan inflasi Februari mendatang didorong kelompok "volatile food".

"Selain itu tidak kalah menarik dan menjadi perhatian adalah tekanan inflasi angkutan udara akibat banyak wisatawan yang datang melihat perayaan Cap Go Meh di Kalbar terutama di Kota Pontianak dan Singkawang," kata dia.

Dengan potensi dan tingginya faktor risiko dalam pengendalian inflasi yang dihadapi, koordinasi TPID se Kalbar perlu memperkuat mitigasi risiko tersebut.

"Mitigasi yang perlu dilakukan adalah seputar menjaga kelancaran distribusi pasokan bahan pangan strategis," kata dia.

Sebelumnya pada Januari 2017 inflasi Kalbar tercatat sebesar 1,81 persen. Tekanan inflasi tersebut terjadi karena ada kenaikan tarif listrik, tarif pulsa ponsel, udang basah dan biaya perpanjangan STNK.

(KR-DDI/T011)

Pewarta: Dedi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017