Pontianak (Antara Kalbar) - Presiden Joko Widodo mengapresiasi aplikasi "Government and smart city landmark" (Gencil) hasil karya generasi muda Pontianak, Kalimantan Barat, berbasis android yang menyediakan fitur kuliner, event, berita, info pangan, dan laporan warga.

Wali Kota Pontianak Sutarmidji di Pontianak, Jumat, menyatakan dirinya sempat mempresentasikan secara singkat penggunaan aplikasi Gencil kepada Presiden Joko Widodo di lobi Hotel Golden Tulip Pontianak sebelum keberangkatan rombongan Presiden menuju Kabupaten Sambas.

"Beliau senang setelah melihat aplikasi Gencil, nanti akan ditindaklanjuti. Modelnya bagus termasuk gambar-gambarnya. Mudah-mudahan ini bisa jadi model percontohan, tetapi harus diperbaiki terus," ungkap Sutarmidji.

Menurut dia, aplikasi Gencil sudah ada sejak sebulan lebih, sebelum arahan Presiden dalam sidang kabinet beberapa hari lalu yang meminta pemantauan harga dilakukan melalui media online atau aplikasi.

"Bahkan dalam aplikasi yang bisa diunduh pengguna smartphone ini, dilengkapi notifikasi untuk memberitahukan harga kebutuhan pokok naik atau turun. Kalau harga naik, notifikasi berwarna merah," jelas Wali Kota dua periode tersebut.

Melalui informasi pangan yang ditampilkan aplikasi Gencil, pihaknya juga berkoordinasi dengan instansi terkait yakni kepolisian, kodim dan Bank Indonesia untuk mengidentifikasi ketersediaan bahan kebutuhan pokok.

"Misalnya, bahan kebutuhan pokok tersedia, stok tersedia tetapi harga justru naik. Ini masalahnya apa, analisa kita mungkin ada distributor atau agen yang sengaja menumpuk barang di gudang," katanya.

Tidak hanya melalui aplikasi, lanjut Sutarmidji, informasi harga kebutuhan pokok juga dapat dilihat di setiap pasar tradisional yang ada di Kota Pontianak.

Informasi itu terpampang di papan led display terkait harga-harga kebutuhan pokok di masing-masing pasar. Dengan display harga kebutuhan pokok itu, disparitas harga antara satu pasar dengan pasar lainnya tidak begitu jauh.

"Untuk pemantauan harga dilakukan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak bersama Bank Indonesia Perwakilan Kalbar. Jadi melalui display harga di setiap pasar tradisional tersebut, masyarakat bisa menentukan pilihan di mana ia akan berbelanja kebutuhan pokok yang paling murah," katanya.

Sementara itu, Direktur Pontianak Digital Stream (PDS) Hermawan, menjelaskan tersedia enam fitur dalam Gencil yaitu kuliner, tempat, event, berita, info pangan, dan laporan. Untuk yang terakhir, merupakan bagian dari e-laporan warga atau e-lawar.

Melalui fitur itu, warga bisa melaporkan langsung ke Pemkot tentang keluhan yang dihadapi. "Bukan cuma melapor, warga juga bisa melihat langsung lini masa laporan-laporan yang masuk," katanya.

Mekanisme pelaporannya, masyarakat tinggal memfoto kendala yang dihadapi misalnya jalan berlubang, lalu foto jalan tersebut dan unggah lewat fitur laporan. Nantinya akan muncul kategori, jika kerusakan jalan, pilih infrastruktur kota.

Kemudian, laporan itu akan masuk ke Pontive Centre dan diteruskan ke dinas terkait oleh admin. "Nanti laporannya apa saja, dan akan diteruskan ke divisi mana, lalu ada subdivisinya,kemudian dilakukan pengecekan di lapangan. Jika diterima laporan akan diproses, namun jika tidak sesuai dengan laporan, ditolak," katanya.

(U.A057/N002)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017