Putussibau (Antara Kalbar) - Dinas Kesehatan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat mencatat sejak Januari hingga Maret 2017 sudah ada 732 kasus penyakit diare, satu di antaranya meninggal dunia.

"Kasus diare memang mengalami penurunan dari tahun lalu, namun kemarin ada seorang balita di Desa Sebintang, Kecamatan Kalis meninggal dunia karena diare," kata Kepala Dinas Kesehatan Kapuas Hulu, Harisson ketika ditemui di Putussibau, Kapuas Hulu, Rabu.

Menurut Harisson kasus diare di Kapuas Hulu memang belum terlalu menonjol jika dibandingkan tahun lalu, kasus diare Januari - Maret 2016 tercatat 1.040 kasus.

Ia menjelaskan penyakit diare diakibatkan karena lingkungan yang tidak bersih, serta perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat yang kurang terjaga.

"Kami sudah sering melakukan penyuluhan bahkan pengobatan melalui masing-masing puskesmas, meskipun demikian saya imbau seluruh masyarakat untuk dapat menjaga kebersihan lingkungan dan yang lebih penting lagi untuk anak - anak mesti diberikan ASI eksklusif," tegas Harisson.

Di tempat terpisah Wakil Bupati Kapuas Hulu Antonius L Ain Pamero mengimbau kepada seluruh masyarakat Kapuas Hulu untuk menerapkan pola hidup sehat.

"Layanan kesehatan di masing-masing daerah, jika memang ada gejala menderita diare sebaiknya segera langsung ke tempat layanan kesehatan terdekat, sebab jika tidak cepat ditangani penyakit diare cukup berbahaya," jelas Antonius.

Tidak hanya itu, Antonius juga menekankan agar tenaga kesehatan cepat bertindak dalam penanganan, jika memang tidak lengkap fasilitas kesehatan segeralah dirujuk bila perlu ke rumah sakit. 

(T.KR-TFT/N005) 

Pewarta: Timotius

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017