Pontianak (Antara Kalbar) - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat menyatakan hingga kini masih menunggu komitmen PDRM (Polis Diraja Malaysia) guna pemberantasan narkotika yang masuk melalui pintu perbatasan kedua negara tersebut.

"Kami sudah melakukan pertemuan dengan PDRM di Kuching, beberapa waktu lalu dalam membahas semakin banyaknya narkotika, terutama sabu-sabu yang masuk melalui Malaysia ke Kalbar," kata Direktur Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalbar Kombes (Pol) Purnama Barus di Pontianak, Kamis.

"Dari pertemuan kemarin, respon mereka cukup positif," ungkapnya.

Ia menambahkan dalam membangun sinergisitas antar negara tidaklah mudah, karena membutuhkan komitmen bersama dan baru hal tersebut bisa terwujud.

"Membangun sinergisitas antar negara inikan gampang-gampang susah, mungkin kita (Indonesia) curiga sama dia (Malaysia), dia juga mungkin curiga juga dengan kita, sehingga dilihat dulu komitmen mereka," ujarnya.

Selama ini, menurut dia PDRM tidak pernah berbagi informasi dalam menekan masuknya narkoba ke Kalbar, sehingga pihak Malaysia tidak berbuat banyak terkait pemberantasan narkoba yang masuk ke Kalbar.

Sebelumnya, Kepala BNN Provinsi Kalbar, Brigjen (Pol) Nasrullah mengatakan pihaknya dan instansi terkait dalam tiga bulan terakhir menggagalkan upaya penyeludupan 90 kilogram narkotika jenis sabu-sabu oleh jaringan internasional dari Malaysia ke Kalbar (Indonesia).

Nasrullah menjelaskan pengungkapan narkotika jenis sabu-sabu tersebut hanya sekitar 20 persen saja. "Data tersebut berdasarkan riset, hanya 20 persen narkoba yang berhasil ditangkap atau masih ada 80 persen narkoba yang beredar dan digunakan oleh para pecandu," ungkapnya.

Data Polda Kalbar secara geografi Kalbar memiliki panjang perbatasan darat dengan Malaysia sekitar 857 kilometer, terdapat 55 desa bisa menghubungkan 32 kampung di Malaysia.


Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017