Pontianak  (Antara Kalbar) - Sebanyak 2.780 personil TNI dan Polri akan diturunkan dan disiagakan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Provinsi Kalimantan Barat menjelang kedatangan sejumlah pengurus FPI pusat ke provinsi itu.

Kapolresta Pontianak Kombes (Pol) Iwan Imam Susilo di Pontianak, Jumat, mengatakan ribuan aparat tersebut disiagakan guna mencegah timbulnya konflik atas penolakan rencana kehadiran Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dan Tengku Zulkarnain oleh organisasi masyarakat tertentu.

Ia menjelaskan, pihaknya sudah memerintahkan kepada seluruh anggotanya agar tidak ada konsentrasi massa di Pontianak dari Ormas masyarakat tertentu dan Ormas FPI, serta dari ormas-ormas lainnya yang bisa memicu terjadinya konflik.

"Saya sudah perintahkan seluruh anggota tidak ada konsentrasi massa dari mana pun, dan juga massa FPI di bandara, karena kami tidak ingin terjadi benturan di sana, termasuk juga di jalur-jalur yang kemungkinan terjadi benturan," ungkapnya.

Iwan menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan pertemuan dengan kedua belah pihak ormas tersebut sebagai bentuk usaha preventif dan menjelaskan bahwa pihak kepolisian tidak memihak kepada kelompok mana pun.

"Saya sudah berbicara dengan Habib Iskandar, dan juga sudah berbicara dengan beberapa tokoh masyarakat, saya minta ini dimengerti bahwa apa yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Dalam hal ini bukan kami menghalang-halangi suatu kegiatan, dan kami tidak memihak, karena yang paling penting yang kami lakukan adalah mencegah terjadinya bentrokan, dan hal lainnya yang tidak diinginkan," katanya.

Dalam kesempatan itu, Kapolresta Pontianak menambahkan, dari informasi yang pihaknya peroleh, Ketua Umum FPI Habib Rizieq Shihab tidak jadi datang ke Kabupaten Mempawah, karena ada kegiatan lain, sehingga yang kemungkinan akan hadir adalah pimpinan FPI lainnya.

Menurut Iwan, sebanyak 2.780 personil tersebut, terdiri dari Polri sebanyak 1.480 personil, dan TNI sebanyak 1.300 personil, yang akan menjaga di titik-titik yang dianggap rawan, mulai dari jalur timur, Jalan Ahmad Yani, Bundaran Kodam, sampai Bandara Supadio Pontianak.


(U.A057/N005) 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017