Putussibau (Antara Kalbar) - Tujuh kecamatan di wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat menjadi Kawasan Stategis Kabupaten (KSK) Agropolitan Kapuas Hulu dalam pengembangan potensi perekonomian masyarakat setempat.

"Penyusunan dokumen tata ruang atau KSK itu sangat penting dan harus bersinergi dengan visi dan misi Bupati Kapuas Hulu," kata Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir usai membuka workshop penyusunan dokumen KSK Agropolitan Kapuas Hulu di Putussibau, Selasa.

Menurut Nasir ketujuh kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Silat Hulu, Silat Hilir, Pengkadan, Hulu Gurung, Sejiram, Empanang dan Semitau.

Dalam kesempatan tersebut, Nasir meminta agar tim teknis turun kelapangan dengan data yang benar - benar akurat, sebab dokumen KSK Agripolitan tersebut akan menjadi acuan dan landasan program Pemkab Kapuas Hulu.

Selain itu Nasir juga menekankan mesti ada tindak lanjut fisik setelah di susun dokumen KSK.

Untuk itu dia akan memanggil seluruh NGO/LSM di Kapuas Hulu agar ada kontribusi juga dalam memajukan kesejahteraan masyarakat Kapuas Hulu.

Tim Teknis penyusunan dokumen KSK Agropolitan Kapuas Hulu, Delik Hudalah mengatakan dalam penyusunan dokumen KSK tersebut akan menerapkan beberapa pola mulai dari workshop, pengumpulan data dengan sistem pendekatan baik kepada masyarakat, perusahaan hingga sejumlah pihak.

"Survey pertama selama 10 hari, melihat berbagai dimensi lingkungan, pengembangan ekonomi di Kapuas Hulu untuk mengali potensi yang dapat menopang perekonomian masyarakat," jelas Delik.

Sementara itu Hulu Kapuas Landscape Leader WWF - Indonesia program Kalbar, Anas Nasrullah mengatakan Pemkab Kapuas Hulu dan WWF - Indonesia telah melakukan kerjasama MoU sejak tahun 2016.

Ia menjelaskan kerjasama itu meliputi perencanaan, implementasi program serta membangun sistem monitoring dan evaluasi pengembangan KSK Agropolitan.

"Itu wujud perencanaan tata ruang dan pembangunan berkelanjutan," jelas Anas.
Dalam rencana penyusunan pengembangan KSK Agropolitan Kapuas Hulu tersebut Pemerintah Daerah setempat menggandeng WWF - Indonesia dan Ilmu Teknologi Bandung (ITB).
(T.KR-TFT/B008)

Pewarta: Timotius

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017