Pontianak (Antara Kalbar) - PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW AR) di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, setahun terakhir telah ekspor 600 ribu ton Smelter Grade Alumina dan akan terus ditingkatkan menjadi satu juta ton.

"WHW AR telah berhasil memproduksi 600 ribu ton alumina sejak dimulainya operasional yaitu di bulan Juni 2016. Target kami dalam satu tahun operasional, WHW mampu memproduksi 1 juta ton alumina dengan rata-rata kapasitas produksi 2.700 ton per hari," kata Public Relations PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW AR), Hen Roliya, saat dihubungi di Pontianak, Kamis.

Dia menjelaskan, alur produksi alumina refinery yaitu mulai dari bijih bauksit kemudian diproses melalui raw material, digesi, sedimentasi, dekomposisi, kalsinasi dan menjadi alumina. Untuk persediaan bauksit, WHW AR mendapat pasokan dari Harita Bauxite Group, yang merupakan perusahaan pertambangan ternama di Indonesia dan memiliki bijih bauksit berkualitas.

Harita Bauxite merupakan perusahaan pertambangan bauksit yang dimiliki oleh PT Cita Mineral Investindo Tbk, salah satu pemegang saham WHW.

Dia mengatakan, dalam proses produksi, WHW AR tetap bertanggungjawab terhadap pengelolaan lingkungan dengan membuat gudang TPS limbah B3, melakukan pengukuran kualitas udara, pemantauan flora dan fauna, pengambilan sampel air untuk dianalisa dan tetap memelihara ekosistem mangrove Sungai Tengar.

Sementara itu, untuk menjalankan proses produksi alumina ini, kata Liya, dibutuhkan tenaga kerja yang andal. WHW AR pun tetap mengutamakan Tenaga Kerja Indonesia untuk menjalankan proses produksi yang menggunakan teknologi terbaru ini.

"Dalam menjalankan produksi, kami tetap mengutamakan Tenaga Kerja Indonesia karena fokus utama kita yaitu bagaimana mereka dapat mengoperasikan teknologi yang baru ini dalam melakukan produksi," kata Hen Roliya.

Sebelumnya diberitakan bahwa saat ini WHW AR melakukan transfer teknologi melalui Tenaga Kerja Asing. Jumlah TKA yang bekerja di WHW AR ada sekitar 9 persen dari total 2800an karyawan. Mereka ditugaskan dari Tiongkok untuk kebutuhan transfer teknologi tersebut.

WHW AR juga memiliki program alih teknologi dimana ada 124 orang pemuda dan pemudi Indonesia dikirim ke Tiongkok untuk menjalani pendidikan. Kini, mereka yang awalnya tidak memiliki keterampilan mengenai masalah teknologi, sekarang di tempatkan di departemen produksi.

WHW AR merupakan perusahaan join venture bentukan Harita Group melalui PT Cita Mineral Investindo Tbk dengan China Hongqiao Group Limited, Winning Investment (HK) Company Limited, Shandong Weiqiao Aluminum & Electricity Co. Ltd., PT Cita Mineral Investindo Tbk memiliki 30 persen kepemilikan saham. Sisanya dimiliki oleh China Hongqiao Group Limited sebesar 56 persen, Winning Investment (HK) Company Ltd sebesar 9 persen dan Shandong Weiqiao Aluminum & Electricity Co. Ltd sebesar 5 persen.

WHW AR merupakan fasilitas pengolahan dan pemurnian bauksit menjadi Smelter Grade Alumina (SGA) pertama dan terbesar di Indonesia serta Asia Tenggara dengan kapasitas produksi 1 juta ton/tahun. WHW AR membangun sarana penunjang produksi SGA antara lain, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 80 MW, terminal khusus untuk kepentingan sendiri (pelabuhan/jetty), living-quarter atau tempat tinggal bagi para pekerja, dan lain-lain.



Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017