Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Kalbar, Dwi Suslamanto mengatakan berdasarkan data yang ada jumlah temuan uang palsu sejak Januari hingga saat ini di Kalbar berada pada peringkat ketiga terbesar di Indonesia dengan total 1.435 lebar.

"Dari jumlah yang ada, penemuan uang palsu yang ada didominasi di Kota Pontianak dengan total 1.280 lembar. Setelah itu baru disusul oleh Kota Singkawang sebanyak 91 lembar dan baru Kabupaten Kubu Raya sebanyak 64 lembar," ujarnya di Pontianak, Rabu.

Dwi menjelaskan dari kategori jenis uang kertas yang dipalsukan didominasi oleh uang kertas dengan nominal Rp50 ribu dan Rp100 ribu. Ia mencontohkan seperti temuan pada April 2017 di mana ada sebanyak 216 lembar Rp50 ribu yang dipalsukan dan uang Rp100 ribu sebanyak 33 lembar.

"Pada Mei 2017 ini juga semakin meningkat di mana ditemukan sebanyak 617 lebar uang palsu dengan nominal Rp50 ribu, 91 lembar untuk uang Rp100 ribu dan 2 lembar untuk uang Rp20 ribu," kata dia.

Dengan kondisi yang ada ia mengimbau masyarakat untuk teliti sebelum terima uang. Menurutnya hal itu bisa dilakukan dengan cara 3 D (dilihat, diterawang, dan diraba).

"Jika ragu, uang jangan dibuang tapi laporkan ke bank dekat atau laporkan ke polisi atau ke BI," kata dia.

Untuk pencegahan pemalsuan uang oleh oknum tidak bertanggung jawab pihaknya terus meningkatkan sosialisasi ke seluruh masyarakat dan aparat serta para teller bank, pertokoan dan bendaharawan pemerintah tentang ciri - ciri keaslian uang rupiah.

"Laporan masyarakat mengenai uang palsu sangat penting untuk menekan peredarannya. Kembali bagi masyarakat tidak perlu ragu melaporkan kepada pihak berwenang," kata dia.

(KR-DDI/N005)

Pewarta: Dedi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017