Pontianak (Antara Kalbar) - Khatib Idulfitri Masjid Al-Ilham Pontianak Ust Muhadi mengajak umat Muslim menjadikan bulan Ramadhan sebagai ajang pendidikan karakter untuk kembali menjadi umat yang paling mulia.
Menurut Muhadi di Pontianak, Minggu, Allah telah menciptakan manusia dalam rupa yang paling baik dan mulia di sisi Allah SWT.
Ia melanjutkan, selama 11 bulan manusia mungkin sudah melupakan dan dilupakan Allah SWT.
"Selama perjalanan yang panjang itu, kita bersyukur dipertemukan kembali di hari yang fitri ini," ujar Ust Muhadi.
Ia menambahkan, semua patut bersyukur karena hidayah teramat mahal dan tidak didapat di semua tempat.
"Yang ada hanya atas izin dan diperkenankan Allah SWT," kata dia.
Idulfitri, ujar dia, untuk merayakan kemenangan yang besar setelah menahan hawa nafsu selama 11 bulan yang membawa kenistaan dan selalu terlupa kepada Allah SWT.
Untuk itu, Idulfitri kembali ke kesucian, bersih dari dosa yang lalu-lalu. "Kealfaan kita, kenistaan kepada Allah SWT. Oleh karenanya, hari ini Allah memberi kepercayaan kepada kita, bagaikan bayi yang baru lahir kembali," ujar Ustad Muhadi.
Iblis saja takut kepada Allah, lanjut dia, kenapa manusia tidak takut. Allah juga tidak memandang keturunan siapa melainkan ketakwaan yang dinilai.
"Mudah-mudahan tingkat ketakwaan ini dapat dijaga bersama-sama dan ditingkatkan 12 bulan mendatang," kata Ustad Muhadi.
(T011/I006)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
Menurut Muhadi di Pontianak, Minggu, Allah telah menciptakan manusia dalam rupa yang paling baik dan mulia di sisi Allah SWT.
Ia melanjutkan, selama 11 bulan manusia mungkin sudah melupakan dan dilupakan Allah SWT.
"Selama perjalanan yang panjang itu, kita bersyukur dipertemukan kembali di hari yang fitri ini," ujar Ust Muhadi.
Ia menambahkan, semua patut bersyukur karena hidayah teramat mahal dan tidak didapat di semua tempat.
"Yang ada hanya atas izin dan diperkenankan Allah SWT," kata dia.
Idulfitri, ujar dia, untuk merayakan kemenangan yang besar setelah menahan hawa nafsu selama 11 bulan yang membawa kenistaan dan selalu terlupa kepada Allah SWT.
Untuk itu, Idulfitri kembali ke kesucian, bersih dari dosa yang lalu-lalu. "Kealfaan kita, kenistaan kepada Allah SWT. Oleh karenanya, hari ini Allah memberi kepercayaan kepada kita, bagaikan bayi yang baru lahir kembali," ujar Ustad Muhadi.
Iblis saja takut kepada Allah, lanjut dia, kenapa manusia tidak takut. Allah juga tidak memandang keturunan siapa melainkan ketakwaan yang dinilai.
"Mudah-mudahan tingkat ketakwaan ini dapat dijaga bersama-sama dan ditingkatkan 12 bulan mendatang," kata Ustad Muhadi.
(T011/I006)
Editor : Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017