Pontianak (Antara Kalbar) - Ketua Umum Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Kalbar Frederika Cornelis, mengatakan konsumsi ikan di provinsi itu sampai saat ini baru mencapai 36,43 kilogram/kapita/tahun.

"Sebelumnya, tahun 2016 lalu 24/kapita/tahun, artinya ada peningkatan untuk jumlah konsumsi ikan di Kalbar. Namun, itu jelas masih kurang, karena, idealnya harus 100 sampai 200 GR/Kapita/hari atau setara dengan 36,5 kg/kapita/tahun sampai dengan 73 kg/kapita /tahun.

Sebagai pembanding, lanjutnya, Negara Jepang saja dalam mengkonsumsikan telah mencapai 140 kg/kapita/tahun. Hal itu yang mengakibatkan masyarakat di negara tersebut menjadi cerdas dan negaranya cepat berkembang.

"Salah satu permasalahan dihadapi dalam upaya peningkatan konsumsi ikan masyarakat, antara lain masih adanya image tentang produk perikanan masih kurang baik di mata konsumen, dimana ikan mempunyai tulang/duri yang banyak," tuturnya.

Selain itu, lanjut Frederika, di tengah masyarakat juga beredar berbagai mitos dan dikaitkan dengan masalah kesehatan, misalnya alergi dan cacingan dan beberapa pemeliharaan ikan ditempat kotoran manusia dan masih adanya anggapan di masyarakat, makan ikan kurang bergengsi.

Ditambahkan Frederika bahwa ikan merupakan sumber makanan bergizi tinggi mengandung Omega 3 untuk otak, dimana Omega 3 sangat diperlukan untuk kecerdasan.

"Ikan juga memiliki kandungan asam lemak Omega 3 yang berperan dalam melindungi jantung kita, dan daging ikan mampu menurunkan kolesterol dalam darah, memperbaiki fungsi dinding pembuluh darah," katanya.

Untuk itu, dirinya mengimbau masyarakat untuk dapat membiasakan diri mengkonsumsi ikan, mengingat banyak sekali manfaat yang bisa masyarakat.

(KR-RDO/N005)  

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017